TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Fraksi Gerindra di DPRD DKI Jakarta Syarif menilai kader PSI Rian Ernest ketinggalan informasi karena meragukan keberadaan fit and proper test calon wakil gubernur atau Wagub DKI baru-baru ini.
Padahal, uji kepatutan dan kelayakan untuk mencari pengganti Sandiaga Uno itu sudah selesai dilaksanakan beberapa bulan lalu.
Baca juga : Anies Jomblo, PSI Jakarta Bandingkan dengan Kinerja Jokowi - Ahok
"Buka dengan cermat jejak digital saya, jelang dan saat fit and proper test. Apa yang diinginkan dia sudah saya usahakan," ujar Syarif kepada Tempo, Jumat, 5 Juli 2019.
Syarif mengatakan, pembahasan soal fit and proper test harusnya sudah lewat. Menurut dia, yang paling penting saat ini justru mengawal proses pemilihan cawagub di DPRD sampai 22 Juli 2019. Dua calon yang akan dipilih oleh dewan adalah Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
"PSI ketinggalan kereta. Kemana saja dia," ujar Syarif.
Ihwal permintaan Rian Ernest agar Gerindra dan PKS membuka hasil fit and proper test di website partai, Syarif mengatakan dirinya juga menginginkan seperti itu. Namun, kata dia, saat itulah tim memutuskan bahwa mengunggah ke website belum urgen.
"Akhirnya tim berkesimpukan gak relevan, karena gak ada pijakannya," kata dia.
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW PSI) DKI Jakarta saat konferensi pers mengenai proses pemilihan calon Wakil Gubernur DKI di kantor DPP PSI, Jalan K.H. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis 4 Juli 2019. TEMPO/Lani Diana
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Rian Ernest meminta Partai Gerindra dan PKS membuka hasil uji kepatutan dan kelayakan Cawagub pengganti Sandiaga Uno. Menurut dia, warga Ibu Kota layak tahu informasi itu.
"Kalau fit and proper test ini kan bukan untuk posisi yang bersifat intelijen, pertahanan, keamanan negara, atau terkait kekayaan sumber daya alam kita," kata Rian Ernest di Kantor DPP PSI, Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis 4 Juli 2019.
Dengan dibukanya hasil fit and proper test, menurut Rian, proses pemilihan calon Wagub DKI menjadi transparan. Selama ini, DPW PSI DKI menilai penetapan calon wagub tidak transparan karena publik Jakarta tidak mengetahui latar belakang dan rekam jejak kedua calon.
Baca juga : Diragukan Ada, Hasil Uji Calon Wagub DKI Didesak Dibuka
Dia menambahkan masyarakat Jakarta setidaknya bisa menilai calon pemimpinnya dengan menilik hasil fit and proper test. PKS dan Gerindra, Rian menambahkan, juga bertanggung jawab kepada masyarakat, bukan hanya elite partai.
"Kalau Gerindra dan PKS betul-betul progresif kenapa tidak diunggah aja di situs mereka," ujar dia. "Tapi saya ragu itu (hasil fit and proper test) ada," tambah Rian tentang calon Wagub DKI.