TEMPO.CO,Tangerang - Managemen perusahaan bus Damri Bandara Soekarno-Hatta meminta maaf atas terganggunya layanan bus dampak aksi mogok kerja para sopir.
Baca: Penyebab Puluhan Sopir Bus Damri Bandara Soekarno-Hatta Mogok Kerja
"Kami meminta maaf atas kenyamanan ini dan segera melakukan optimalisasi layanan," ujar General Manager Damri Bandara Soekarno-Hatta Boy Aryadi, Sabtu 6 Juli 2019.
Boy memastikan layanan bus Damri yang melayani 30 rute dari Bandara Soekarno-Hatta ke wilayah Jabodetabek sudah kembali normal setelah adanya kesepakatan antara para sopir yang berunjukrasa dengan manajemen. "Kami semua sepakat kepentingan perusahaan, pelanggan dan keluarga para sopir menjadi yang utama."
Damri, kata Boy, masih mengevaluasi dan melakukan penanganan dari dampak aksi mogok puluhan sopir ini sejak Sabtu pagi. Akibat pemogokan ini, layanan angkutan puluhan rute Bus Damri dari Bandara Soekarno-Hatta ke sejumlah wilayah di Jabodetabek nyaris lumpuh.
Adapun pemicu aksi mogok puluhan sopir bus Damri Bandara Soekarno-Hatta adalah soal status helper atau kondektur bus. "Tuntut mereka ke arah helper, ada kebijakan dari manajemen helper tidak onboard tapi offboard, inilah yang mereka protes," ujar Boy.
Kebijakan baru perusahaan itu, kata Boy, menjadi pemantik unjukrasa para sopir dan kondektur Damri. "Secara tidak langsung mereka ini ekosistem yang membuat perusahaan bocor. Masukan dari YLKI kondektur nakal memainkan tarif misalnya dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu.
Manajemen pusat, kata Boy, mengambil sikap tegas dengan melakukan langkah tidak mengganti tenaga kondektur dan sistem teknologi. "Begitu kebijakan ini diterapkan pendapatan kami naik.Tapi secara income mereka (sopir dan kondektur) terganggu."
Baca: Aksi Sopir Mogok Kerja, Layanan Bus Damri Bandara Soekarno-Hatta Nyaris Lumpuh
Saat ini Damri melayani 30 rute dari Bandara Soekarno-Hatta ke wilayah di Jabodetabek. Boy membantah jika layanan bus Damri Soekarno-Hatta hari ini lumpuh karena mogok kerja. "Kalau lumpuh tidak, karena tidak semua pengemudi mogok."