TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 150 mahasiswa Universitas Indonesia berunjuk rasa dengan berjalan kaki dari Stasiun Universitas Indonesia menuju Gedung Rektorat. Mereka yang berasal dari gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa UI meneriakkan kebijakan rektorat yang dianggap tak jelas.
"Kami berasal berasal Aliansi Pengawalan Pemilihan Rektor BEM se-UI," ujar Ketua BEM UI Manik Marganamahendra saat ditemui di Kampus UI Depok, Senin, 8 Juli 2019.
Sepanjang jalan menuju Gedung Rektorat, mereka terus meneriak yel-yel bernada kritik terhadap kebijakan Rektor UI Muhammad Anis. Manik menyebut kebijakan yang dibuat minim sosialisasi.
Mahasiswa di antaranya mengangkat soal penertiban hewan liar di lingkungan kampus itu. Mereka menilai kebijakan ini dibuat sepihak daripada yang semestinya bisa melibatkan mahasiswa pecinta hewan.
Kritik soal penertiban hewan liar disuarakan lewat penggalan nyanyian, "Mana dimana tukang culik kucing, tukang culik kucing ada di Rektorat UI."
Mahasiswa juga mengkritik rencana Rektorat UI ujicoba parkir berbayar untuk sepeda motor melibatkan swasta yakni Secure Parking. Ujicoba rencananya akan dilakukan 15-31 Juli mendatang.
Untuk kritiknya ini, para
Mahasiswa UI itu berunjuk rasa dengan menyanyikan, "Di sana bayar, di sini bayar. Di mana-mana disuruh bayar."