TEMPO.CO, Cikarang - Pemerintah Kabupaten Bekasi menyiapkan anggaran sebesar Rp 600 juta untuk kebutuhan pendukung keberangkatan dan kepulangan jemaah haji pada musim haji tahun ini.
Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bekasi, Iyan Priyatna mengatakan kebutuhan jemaah calon haji pada saat keberangkatan dan kepulangan rutin dianggarkan setiap tahunnya melalui APBD Kabupaten Bekasi. "Untuk pelaksanaan haji 2019, anggaran yang dikucurkan masih sama seperti tahun sebelumnya, nilainya Rp600 juta," kata dia, Selasa, 9 Juli 2019.
Baca: Pesan Anies untuk Petugas Pendamping Jemaah Haji: Jaga Nama Baik
Iyan mengatakan pihaknya sebenarnya mengajukan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar. Angka itu naik dari tahun sebelumnya karena jumlah jemaah haji bertambah.
Namun akhirnya anggaran dipangkas separuhnya meski sudah disetujui oleh legislatif. "Mungkin karena keterbatasan anggaran di kita makanya oleh Bappeda diputuskan nilainya sama seperti tahun kemarin meskipun secara ekonomis biaya kebutuhan para calon haji itu meningkat dari tahun ke tahun," kata Iyan.
Baca: Lepas Jemaah Haji Kloter Pertama DKI, JK: Ada Layanan Jalur Cepat
Anggaran itu dialokasikan untuk kebutuhan transportasi bus pemberangkatan dari Kabupaten Bekasi menuju embarkasi haji serta sebaliknya saat pemulangan nanti. Anggaran juga digunakan untuk konsumsi jemaah calon haji pada saat berangkat menuju embarkasi dan biaya jasa porter yang mengangkut barang milik jemaah. "Juga untuk petugas kebersihan dan keamanan selama pelaksanaan keberangkatan dan pemulangan tersebut," kata Iyan.
Sebanyak 2.161 jemaah haji dari Kabupaten Bekasi berangkat ke tanah suci tahun ini. Mereka terbagi dalam tujuh kelompok terbang (kloter) yakni kloter 12, 30, 38, 42, 48, 70, dan kloter 96. Dari tujuh kloter itu, sebanyak 410 calon haji asal kloter 12 telah diberangkatkan menuju asrama haji pada Senin malam, 8 Juli lalu.