TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta pemerintah DKI untuk memenuhi kebutuhan para pencari suaka yang tinggal di trotoar atau pinggir Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, sekitar Gedung DPRD.
Prasetio menyebut DKI memiliki banyak panti sosial yang baik dan layan untuk jadi tempat tinggal sementara bagi pencari suaka. "Jangan sampai semena-mena dengan anak-anak ini," kata Prasetio saat meninjau lapangan, Jakarta Pusat, Selasa sore, 9 Juli 2019.
Baca: Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Siri
Jumlah mereka mencapai puluhan orang, terdiri orang dewasa dan anak-anak. Para pencari suara itu menunggu kepastian perlindungan dari Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Prasetio menemui beberapa imigran yang mencari suaka dengan alasan di negerinya merasa tidak aman. Mereka ada yang datang dari Afghanistan, Australia, dan Somalia. Seorang imigran bernama Nilofar, 17 tahun, mengatakan sudah lama tinggal di Indonesia. Wanita itu beserta suami dan seorang anaknya sebelumnya tinggal di penampungan Kalideres selama satu tahun.
"Saya tidak tahu tinggal di Indonesia buat berapa lama," ujar Nilofar kepada Prasetio.
Baca juga: 20 Tahun Reformasi, Cerita Sandyawan Bantu Korban Mencari Suaka
Politikus PDI Perjuangan tersebut menengok kondisi para pencari suaka bersama Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Taufan Bakri dan Wakil Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Sahat Parulian. Para pencari suaka membuat tenda untuk tempat tinggal di trotoar Jalan Kebon Sirih. Pada siang hari mereka menggelar alas seperti tikar untuk duduk-duduk bersama keluarga.
LANI DIANA