TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah di Jalan Swadaya I RW 07 Manggarai, Jakarta Selatan, baru bisa dipadamkan sekitar pada pukul 16.00.
Baca: Cerita Korban Kebakaran Cipinang Mengungsi Bersama Bayi
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Jakarta Selatan Irwan mengatakan informasi kebakaran tersebut sekitar pukul 11.00. "Tapi dengan pendinginan, total selesai semuanya jam 18-an," kata Irwan kepada Tempo, Rabu, 10 Juli 2019.
Irwan yang turun ke lokasi kebakaran hingga pemadaman usai mengakui ada keterlambatan dari mobil dan petugas ke lokasi. Menurut dia, jalan menuju Manggarai saat itu macet. "Setelah zuhur mungkin baru sampai," kata dia.
Saat sampai di lokasi, Irwan mengatakan api sudah telanjur besar. Titik paling menyala saat itu, kata dia, berada di RT 12. Menurut dia, api kemudian cepat membesar dan merembet ke bangunan lain karena angin bertiup kencang.
Proses pemadaman terkendala lokasi yang padat perumahan. Jalan menuju lokasi juga sempit.
Menurut dia, mobil pemadam tidak bisa mendekat hingga selang harus ditarik lebih jauh. Total, ada 29 mobil pemadam yang diterjunkan ke lokasi. "Makanya tadi sempat jebol dinding juga. Kalau nggak muternya jauh," kata Irwan.
Selain faktor medan dan angin, warga di lokasi kurang mendukung kerja petugas. Walau niatnya membantu, kata Irwan, kerumunan warga justru menjadi kendala baru. Masing-masing, kata dia, ingin rumahnya diselamatkan terlebih dahulu.
"Warga yang ini pingin sini dulu yang dipadamkan, warga itu pingin di situ dulu, selang ditarik-tarik, jadi bingung," kata dia.
Irwan mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Kerugian materil juga masih dihitung. "Sedangkan sebab kebakaran menurut informasi yang kami terima berasal dari arus pendek," kata dia.
Camat Tebet, Dyan Airlangga mengatakan kebakaran itu menghanguskan sekitar 100-150 rumah. Mayoritas, kata dia, berupa kontrakan yang terbuat dari tembok semen di bagian bawah dan kayu pada bagian atas.
"Kita kumpulkan data, kurang lebih 300 kepala keluarga yang terdampak," kata Dyan di SD Negeri Manggarai 05, yang merupakan posko pengungsian korban kebakaran.
Dyan mengatakan, warga yang terdampak disediakan posko pengungsian di tiga lokasi yaitu SD Negeri Manggarai 05, Puskesmas Manggarai dan Masjid Nurul Huda. Untuk sekolah, kata dia, hanya dipakai hingga Minggu, 14 Juli 2019.
"Karena Senin digunakan untuk tahun ajaran baru, nanti kita akan coba cari di lokasi rumah ibadah terdekat," kata dia.
Dyan mengatakan, status tanggap darurat juga akan berlangsung hingga hari Minggu. Menurut dia, para korban biasanya akan pindah ke rumah keluarganya setelah 3-4 hari di posko pengungsian. "Sambil rumah mereka dibangun kembali," kata dia.
Baca: 300 KK Terdampak Kebakaran di Permukiman Manggarai
Saat ini, Dyan mengatakan bahwa logistik korban kebakaran disediakan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta. Kurang lebih, sekitar 1.000 porsi makanan siap saji disiapkan untuk hari ini. Ke depan, dia mengatakan akan membangun dapur umum di Kelurahan Manggarai.