TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan penyerapan anggaran Pemprov pada pertengahan tahun ini dapat dikatakan sebagai yang terbaik jika dibanding dengan tahun sebelumnya di periode yang sama. Pada pertengahan tahun ini, serapan anggaran DKI baru sebesar 33,21 persen.
"Saya rasa dari sepanjang tahun, tahun ini paling baik. Karena kami punya SPS, grafik penyerapan, itu dikontrol. SKPD yang tidur itu keliatan," kata Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2019.
Baca: Sisa 3 Hari, Pemprov Genjot Serapan Anggaran DKI Lampaui Era Ahok
Saefullah mengatakan setiap Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) harus melaporkan secara berkala perkembangan program kerja secara online. Sehingga masyarakat pun dapat memantau langsung level penyerapan tersebut.
Menurut data dari laman http://publik.bapedadki.net yang diakses pada Rabu, 10 Juli 2019, dari total Rp 80,9 triliun APBD 2019, anggaran yang sudah diserap baru Rp 26,87 triliun atau 33,21 persen. Dari laman tersebut, penyerapan anggaran terbagi menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung.
Baca: Target Anies Tak Tercapai, Serapan Anggaran 2 SKPD Ini Terendah
Untuk belanja langsung, tingkat penyerapannya 25,74 persen atau Rp 11,9 triliun. Adapun item dalam belanja langsung merupakan belanja barang dan jasa.
Sementara untuk serapan anggaran DKI untuk belanja tidak langsung, saat ini mencapai 43,25 persen atau Rp 14,9 triliun. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, hibah, subsidi, bantuan sosial, dan lain-lain.