TEMPO.CO, Jakarta -Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan pihaknya akan menampung dan memindahkan sementara para pencari suaka yang saat ini memadati trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Lokasinya yakni ke lahan bekas Kodim di Kalideres, Jakarta Barat.
Baca juga : Pencari Suaka di Trotoar Kebon Sirih Tak Akan Direlokasi ke JIC
Saefullah menetapkan keputusan itu setelah Kementerian Luar Negeri dan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) menggelar rapat dan memberikan rekomendasi kepada Pemprov DKI.
"Selama seminggu para pencari suaka akan menjadi tanggungan kami, setelahnya UNHCR dapat meneruskan sampai persoalan mereka ini selesai," ujar Saefullah di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Juli 2019.
Saefullah menjelaskan pemberian bantuan kepada para pencari suaka sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 126 Tahun 2016 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri. Di salah satu pasal di Kepres itu, Saefullah mengatakan pemerintah daerah dapat mengambil peran dalam penanganan pencari suaka.
Adapun yang menjadi tanggungan Pemprov DKI selama sepekan, antara lain tenda, fasilitas MCK, hingga dapur umum. "Kemungkinan penanganannya akan kami serahkan ke Dinas Sosial," ujar Saefullah.
Sejak dua pekan yang lalu, para pengungsi dari Timur Tengah memadati trotoar Jalan Kebon Sirih. Mereka bermalam di trotoar dengan menggunakan tenda dan alas terpal.
Pencari suaka beraktivitas di dekat tenda yang didirikan di trotoar jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019. Para pencari suaka itu berasal dari sejumlah negara seperti Somalia, Sudan, Pakistan dan Afganistan. ANTARA
Jumlah mereka terus bertambah hingga dua ratusan jiwa setelah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi melakukan sidak ke sana. Prasetio meminta kepada Pemprov DKI untuk merelokasi para pencari suaka itu ke panti-panti milik DKI.
Baca juga : Alasan DKI Beri Bantuan bagi Pencari Suaka di Trotoar Kebon Sirih
Sementara itu, para pencari suaka mengaku sudah hampir empat bulan menunggu kepastian tempat tinggal dan negara yang akan didatangi. Omid, 15 tahun, salah seorang pengungsi, mengatakan sangat ingin pemerintah Indonesia segera memberikan kepastian, setidaknya untuk tempat tinggal.
"Kami orang miskin, negara kami sedang perang, tidak ada lagi tempat tinggal," ujar Omid, salah satu pencari suaka tersebut.