TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Polres Kota Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif mengungkapkan sebelum melakukan perampokan toko.emas Permata Balaraja, Kabupaten Tangerang, dua warga Malaysia merampok SPBU di Kampung Gelebeg, Balaraja.
"Perampokan SPBU mereka lakukan sehari sebelum merampok toko emas itu," kata Sabilul, Kamis 11 Juli 2019.
Baca : Pelaku Perampokan Toko Emas Ditangkap, Dua WN Malaysia
Kedua pelaku yaitu, Muhammad Nazri Fadzil Rahman , 26 tahun dan Muhammad Nur Iskandar, 24 tahun teridentifikasi setelah penyidik menelusuri identitas penyewa kendaraan yang disewa dari sebuah rental mobil di Penjaringan, Jakarta Utara.
Menggunakan mobil Toyota Avanza warna putih yang pelat nomornya dipalsukan, dua warga negara Jiran itu berpura pura mengisi bahan bakar. " Mereka keluar dari mobil dan menodongkan senjata api ke petugas SPBU," kata Sabilul.
Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif saat menjelaskan pengungkapan perampokan toko emas Balaraja yang di dalangi dua warga Malaysia, Kamis, 11 Juli 2019. TEMPO/Joniansyah
Mereka mengambil paksa tas pinggang yang dikenakan Ferri Abdullah, petugas SPBU itu yang berisi uang Rp 4,6 juta. Setelah merampok SPBU, mereka kabur ke arah Merak.
Keesokan harinya, dua warga negara Jiran ini melakukan perampokan toko emas Permata, Balaraja yang berjarak beberapa kilometer dari SPBU yang mereka satroni sebelumnya.
Baca : 4 Fakta Perampokan Toko Emas di Balaraja: Kaca Mobil Pelaku Pecah
"Mereka sudah mengintai toko emas, sehari sebelumnya," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Tangerang Komisaris Gogo Galengsu.
Menggunakan sepucuk senjata api, yang belakangan diketahui adalah Airsoft Gun dan pedang samurai, dua pria tersebut melakukan perampokan toko emas, yakni mengasak tujuh nampan perhiasan emas yang terpajang di toko tersebut.