TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta memindahkan ratusan pencari suaka yang berkumpul di trotoar Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Kamis siang ini. Menggunakan bus Transjakarta, para pencari suaka itu diangkut menuju lapangan bekas Kodim di Kalideres, Jakarta Barat.
Baca: Sekda DKI Sebut Lokasi Ini buat Pencari Suaka Trotoar Kebon Sirih
Pemindahan mereka dikawal oleh belasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan dipantau langsung oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Prasetio menjelaskan, pemindahan harus dilakukan karena para pencari suaka telah mengganggu fasilitas umum.
"Ini bukan urusan pemerintah daerah, tapi secara kemanusiaan kami terpanggil. Akhirnya kami bantu mereka, kami pindahkan," ujar Prasetio di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Juli 2019.
Prasetio mengatakan jumlah pencari suaka yang menempati trotoar semakin banyak. Pada Selasa lalu, Prasetio mengatakan ada sekitar 260 jiwa, namun pada hari ini jumlahnya mencapai 400 jiwa.
Dari pantauan Tempo di lokasi, para pencari suaka meninggalkan trotoar Kebon Sirih dengan tertib dan tanpa perlawanan. Mereka membereskan tenda dan terpal yang mereka gunakan untuk tidur.
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan di penampungan yang tersedia di Kalideres, para pengungsi akan disediakan tenda yang layak. Selain itu, Pemprov DKI akan menyediakan dapur umum dan MCK untuk mereka.
"Selama seminggu para pencari suaka akan menjadi tanggungan kami, setelahnya UNHCR dapat meneruskan sampai persoalan mereka ini selesai," ujar Saefullah.
Para pencari suaka yang datang dari negara Timur Tengah itu awalnya bermukim di Kalideres. Namun selama di penampungan itu, para pencari suaka tak mendapat kepastian tempat tinggal.
Omid (15), salah seorang pengungsi, mengatakan ingin pemerintah Indonesia segera memberikan kepastian, setidaknya untuk tempat tinggal. "Kami orang miskin, negara kami sedang perang, tidak ada lagi tempat tinggal," ujar Omid.
Baca: Pencari Suaka di Trotoar Kebon Sirih Tak Akan Direlokasi ke JIC
Dengan alasan tersebut, para pencari suaka berpindah dari Kalideres ke Kebon Sirih agar dekat dengan kantor UNHCR. Mereka ingin lebih leluasa menyampaikan aspirasi.