TEMPO.CO, Bogor – Bupati Bogor Ade Yasin meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong pembangunan Jalur Puncak II atau yang biasa disebut Poros Tengah Timur untuk memecah kemacetan arus lalu lintas di Kawasan Puncak.
Baca: Jalan Retak, Jalur Puncak Terancam Longsor Lagi
Dia menuturkan, tersebut disampaikannya di hadapan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) Triwulan II di Kabupaten Kuningan pada Kamis lalu, 11 Juli 2019. “Saya sudah sampaikan kepada Gubernur Jawa Barat agar menjadi pertimbangan,” kata Ade dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, seusai rapat.
Menurut Ade, saat ini Jalur Puncak sudah kelebihan kapasitas kendaraan sehingga perlu dibuat jalur baru untuk mengurangi beban jalan penghubung Kabupaten Bogor-Cianjur. Bahkan, Kabupaten Bogor sudah menyiapkan lahan untuk Jalur Pundak II sepanjang 46 kilometerdari hibah masyarakat dan investor. Namun, anggaran proyek itu sangat besar, yaitu diperkirakan Rp 1,250 triliun, sehingga Ade meminta dukungan dari pemerintah pusat dan Jawa Barat.
Baca juga: Jalur Puncak Retak, Polres Bogor: Bus dan Truk Dilarang Melintas
Dia pun mengungkapkan bahwa dalam rapat yang dipimpin Gubernur Ridwan Kamil tadi, Kabupaten Bogor juga menyampaikan sejumlah permintaan dan permasalahan. Selain proyek Jalur Puncak II, juga meminta Landasan Udara Atang Sanjaya menjadi komersial, solusi Jalur Tambang Parung Panjang, kekeringan di beberapa wilayah, hingga meminta Gubernur Ridwan Kamil mendesain masjid besar yang akan dibangun di sekitar Stadion Pakansari. "Kami sampaikan pula ada 95 jembatan yang rawan dan perlu direvitalisasi serta 84 titik kemacetan yang mesti diurai."
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA