TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Rumah Susun atau Rusun Jatinegara Kaum akan menggratiskan uang sewa selama tiga bulan untuk korban kebakaran Cipinang. Sebanyak 27 kepala keluarga korban kebakaran Cipinang mulai menempati rusun di RW5 Kelurahan Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, mulai Jumat, 12 Juli 2019.
Baca: Cerita Korban Kebakaran Cipinang Mengungsi di Tenda, Bayi Langsung Demam
"Yang saya ajukan tiga bulan pertama untuk digratiskan. Nanti saya juga akan koordinasi dengan pimpinan apakah bisa diperpanjang atau tidak masa bebas sewanya," kata Kepala Rusun Jatinegara Kaum Septalina saat ditemui di Rusun Jatinegara Kaum, Jumat siang.
Kebakaran yang terjadi di RT10 RW7 Cipinang Besar Selatan pada Sabtu, 6 Juli 2019, menghanguskan 26 rumah warga. Sebanyak 147 jiwa dari 48 KK sempat mengungsi di SDN Cipinang Besar Selatan 03/04.
Ia menuturkan seluruh korban kebakaran Cipinang akan ditempatkan di lantai lima Rusun Jatinegara Kaum. Seluruh korban kebakaran yang menempatkan rusun bakal mendapatkan tarif subsidi dari pemerintah.
Setiap keluarga korban kebakaran, kata dia, nantinya hanya membayar sewa setengah dari harga normal, yaitu Rp 156 ribu per bulan. "Jika tidak mendapatkan subsidi warga mesti membayar Rp 341 ribu per bulan."
Selain itu, seluruh penghuni rusun juga mendapatkan subsidi untuk air dan listrik. Untuk satu meter kubik air, para penghuni hanya membayar Rp 1.450. Adapun tarif normal air adalah Rp 7.550 per meter kubik.
Namun, jika dalam satu bulan warga menggunakan lebih dari 10 meter kubik, maka tarif naik menjadi Rp 6.450 per meter kubik. "Jadi naik Rp 5 ribu per kubik," ujarnya.
Para penghuni rusun juga mendapatkan layanan gratis naik Transjakarta selamanya. Bahkan, di dalam kawasan Rusun Jatinegara Kaum terdapat bus Transjakarta menuju Terminal Pulogadung.
Fasilitas lainnya yang bisa dinikmati adalah puskesmas, masjid, tempat bermain anak dan taman pendidikan Al-Qur'an. "Keamanan rusun juga dijaga 24 jam."
Korban kebakaran Cipinang, Ali, 22 tahun, mengaku kecapekan saat pertama tiba ke lantai lima rusun. Sebabnya, dia harus turun naik untuk mengangkut perabot rumahtangganya. "Kaget soalnya gak biasa. Capek banget turun naiknya," ujarnya.
Menurut dia, kondisi rusun yang bakal ditempatinya cukup layak untuk dihuni. Namun, jika pemerintah masih mengizinkan untuk membangun rumahnya kembali di lokasi yang terbakar, Ali mengatakan, "keluarga saya akan membangun kembali."
Baca: Tak Semua Korban Kebakaran Cipinang Dapat Hunian Baru di Rusun
Korban kebakaran Cipinang ini pesimistis rumahnya yang telah ludes dilalap api boleh dibangun kembali karena berada di jalur hijau. Sebuah proyek jalan dikabarkan juga akan dibangun di bekas lokasi kebakaran. "Kayaknya sulit kalau mau dibangun lagi. Soalnya juga ada di bantaran Kali Cipinang," ucapnya.