TEMPO.CO, Jakarta -Pembajak kontak WhatsApp Direktur Utama PT Tempo Inti Media Toriq Hadad meretas WhatsApp salah satu teman Toriq terlebih dahulu, hingga mendapat nomor WhatApp Toriq.
Si peretas yaitu tersangka Nakir, 25 tahun, awalnya mendapatkan nomor WhatApp teman Toriq bernama Dodon usai berkenalan di Facebook.
Baca : Pembajak WhatsApp Dirut Tempo: Saya Tidak Kenal, Hanya Butuh Duit
Setelah itu Nakir menipu Dodon hingga mendapatkan kode verifikasi untuk bisa masuk Whatsapp dengan nomor telefon Dodon.
"Iya (dapat Whatsapp) Pak Dodon dari (berkenalan) di Facebook" ujar Nakir kepada Tempo di Ditkirmsus Polda Metro Jaya, Jumat malam 12 Juli 2019.
Baca Juga:
Setelah berhasil menggunakan Whatsapp Dodon, Nakir kemudian memilih nomor telefon yang akan dia sasar. Nakir mengaku memilih secara acak hingga memutuskan untuk menghubungi nomor telefon Toriq yang tersimpan di Whatsapp Dodon.
Dia mengaku tidak mengenali Toriq Hadad. "Saya tidak kenal, saya ajak-ajak saja," ujarnya.
Nakir lalu mengirim pesan ke Toriq dengan menanyakan keberadaan Toriq saat itu. Sembari itu Nakir mencoba masuk ke apalikasi Whatsapp dengan nomor telefon milik Toriq melalui handphone-nya.
Namun dalam proses tersebut Nakir membutuhkan kode untuk verifikasi yang dikirim Whatsapp ke nomor Toriq.
Tersangka Kasus Penipuan dan Pembajak nomor Whatsapp milik Direktur Utama PT Tempo Inti Media Toriq Hadad, Nakir (kanan) dan Sukmawati (kiri) saat menjawab pertanyaan wartawan TEMPO di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019. Nakir sempat meraup uang Rp 5 juta dengan modus meminta pinjaman uang mengatasnamakan Toriq Hadad. TEMPO/M Taufan RenggaNakirnis
Kata Nakir tidak lama berselang, dia menerima balasan dari Toriq, seketika Nakir langsung meminta tolong kepada Toriq untuk mengirim kode yang diterima Toriq.
"Minta saja, kalau ada kode yang masuk tolong kirim ke sini," ujarnya.
Nakir menyebutkan, Toriq mengirimkan kode tersebut dalam bentuk screenshotcapture kepadanya. Setelah itu Nakir langsung masuk aplikasi Whatsapp dengan nomor telefon Toriq dan berhasil.
Nakir kemudian menghubungi sejumlah orang dari kontak yang tersimpan di Whatsapp Toriq untuk meminjam uang. "Gak banyak palingan sepuluh orang," ujarnya.
Dari aksi tersebut Nakir berhasil mendapatkan uang Rp 5 juta dari salah satu rekan Toriq. Uang tersebut diterima Nakir di rekening tabungan yang telah disediakan.
Nakir mengaku telah melakukan aksi tersebut sejak dua bulan terakhir dengan alasan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Namun kata dia aksi tersebut jarang berhasil sebelumnya. "Faktor ekonomi," ujarnya.
Baca : Pengakuan Pembajak WhatsApp, Dirut Tempo Bukan Korban Pertama
Nakir dengan pendidikan terakhir SMA mengaku tidak mempunyai pengetahuan dan kemampuan tentang teknologi. Dia hanya berbekal informasi dari internet.
Nakir kemudian ditangkap pada Rabu lalu di tempat tinggalnya di Makassar, Sulawesi Selatan bersama teman bernama Sukmawati yang berperan mengambil uang yang didapat Nakir. Keduanya kini menjadi tersangka atas tindak pidana ilegal akses sistem elektronik yang merugikan orang lain.