TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan pihaknya telah mengajukan lima rute kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E untuk ajang balapan yang dikabarkan akan digelar di Jakarta pada 2020. Dari lima rute yang diajukan, pihak penyelenggara telah memilih dua rute.
"Kami mengusulkan lima rute, kemudian dari penyelenggara mendesain dua, visiblenya dua itu," ujar Syafrin saat dihubungi, Senin, 15 Juli 2019.
Rute pertama untuk E-Prix, yakni start di Silang Monas Tenggara - Jalan MI Ridwan Rais - berputar di Tugu Tani - Jalan MI Ridwan Rais - belok ke Merdeka Selatan - berputar balik di Wisma Antara - melewati Kedubes AS - kembali ke Silang Monas Tenggara.
Sedangkan untuk rute kedua, yaitu start di Silang Monas Selatan - melewati belakang Gambir atau pintu masuk Silang Monas Tenggara - Jalan MI Ridwan Rais - belok ke Merdeka Selatan - putar balik di Bundaran Air Mancur dekat Patung Kuda Arjuna - kembali ke Silang Monas Selatan.
Syafrin menjelaskan pihak FIA memilih kedua lintasan itu saat melakukan survei lapangan pada 8-9 Juli 2019. Saat ini, kata dia, Pemprov DKI masih menunggu keputusan keputusan final pemilihan jalur oleh FIA. "(Setelah diputuskan) nanti akan kami lakukan persiapan sehingga sarana prasarana sesuai dengan standar penyelenggara," ujarnya.
Anies Baswedan meninjau balap mobil Formula E di di Brooklyn, Amerika Serikat. Instagram/@aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengklaim berhasil melakukan negosiasi dengan pimpinan ajang balap mobil kursi tunggal yang menggunakan energi listrik Formula E, yaitu Alexandro Agag dan Alberto Longo. Dari hasil negosiasi itu, keduanya sepakat mengadakan E-Prix di Jakarta pada 2020.
Menurut Anies, persiapan pertemuan itu sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu. Ia mengatakan tim dari Formula E sudah datang ke Jakarta untuk melakukan uji lapangan pada 8-9 Juli lalu. "Puncak pertemuan dibuat tanggal 13 Juli 2019, bersamaan dengan putaran final sesi 6 Formula E," kata dia.
Anies mengaku sudah akrab dengan CEO FIA Formula E Alejandro Agag dan Co-Founder FIA Formula E Alberto Longo walau baru pertama kali bertemu. Suasana negosiasi, kata dia, berlangsung serius dengan bahan lengkap. "Namun tetap santai dan bersahabat," ujarnya.
Selama proses negosiasi, Anies mengatakan Jakarta dinilai lebih dari layak untuk menjadi tuan rumah. Menurut Anies, Jakarta akan menjadi sorotan dunia karena menggelar Formula E.
Formula E merupakan kepanjangan dari Formula Electric. Berbeda dengan Formula 1, kendaraan dalam Formula E adalah mobil bertenaga listrik. Ajang balapan yang bernaung di bawah FIA ini diyakini sebagai balap mobil masa depan karena tergolong ramah lingkungan.