TEMPO.CO, Jakarta- Planetarium dan Observatorium Jakarta atau Planetarium Jakarta mengundang masyarakat untuk bersama-sama menyaksikan gerhana bulan sebagian dari kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa malam sampai Rabu dini hari, 17 Juli 2019.
Planetarium Jakarta menyediakan 13 teleskop bagi masyarakat untuk meneropong gerhana bulan. "Masyarakat bisa meneropong secara langsung," kata Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium dan Observatorium Jakarta Eko Wahyu Wibowo pada Selasa malam, 16 Juli 2019.
Eko menjelaskan, pengunjung harus bergantian menggunakan teleskop. Planet Jupiter dan Saturnus juga dapat teramati dengan teleskop. Eko berujar, di setiap teleskop dilengkapi seorang mentor untuk memandu para pengunjung. Para mentor ini dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) yang akan menjelaskan ihwal pergerakan bulan dan planet.
"Mentor ini memberi edukasi dan pencerahan. Misalnya, Saturnus kenapa ada cincinnya? Planet Jupiter gimana, dan sebagainya."
Peneropongan gerhana bulan sebagian secara langsung dimulai Selasa pukul 21.00 WIB hingga Rabu pagi, sekitar pukul 06.00 gratis dan terbuka untuk umum. Awal gerhana bulan sebagian diperkirakan mulai pukul 01.43 pada Rabu dini hari, sedangkan puncaknya diprediksi terjadi pada pukul 04.31.
Selain pengamatan terhadap gerhana bulan sebagian, Jupiter, dan Saturnus, Planetarium Jakarta juga menggelar diskusi tentang gerhana bulan. Eko menambahkan, masyarakat dapat mengikuti secara langsung proses gerhana bulan sebagian melalui live streaming atau siaran langsung dari Plaza Teater Planetarium Jakarta pada Rabu dini hari.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANTARA