TEMPO.CO, Jakarta -Seorang penjambret berinisial ST, 30 tahun, nyaris tewas menjadi bulan-bulanan massa di Jalan Gunung Sahari Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Juli 2019.
Penjambret itu dipukuli ramai-ramai tepat di depan Markas Komando Armada RI Kawasan Barat alias Koarmabar.
Kepala Kepolisian Sektor Kemayoran, Komisaris Syaiful Anwar, mengatakan polisi yang mendapat laporan langsung meluncur ke lokasi. Nyawa ST pun terselamatkan setelah polisi mengamankan dia.
Syaiful menjelaskan ST dipukuli lantaran merampas tas seorang wanita berinisial SR, 18 tahun. “Pelaku menarik tas milik korban yang sedang dibonceng di atas sepeda motor,” ujar Syaiful saat dikonfirmasi.
Menurut Syaiful, korban mengejar ST usai tasnya disabet pria itu. Tak menyangka akan dikejar, ST panik dan tak dapat mengendalikan sepeda motornya.
“Korban dan saksi berinisial AI, 20 tahun, dari arah Ancol berboncengan ke arah Klender dan melewati Jalan Gunung Sahari Raya,” tutur Syaiful.
Ia pun jatuh lantaran menghantam trotoar di depan Koarmabar. Kata Syaiful, korban yang melihat penjambret ST jatuh langsung meneriakinya maling. Sontak warga sekitar menghampiri dan memukuli ST bertubi-tubi.
Akibat kejadian itu, korban, kata Syaiful, hampir merugi Rp 3,5 juta. Adapun si penjambert saat ini telah ditahan di Polsek Kemayoran untuk proses penyidikan lebih lanjut.
“Pelaku akan dikenakan pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dengan ancaman maksimal 5 tahun,” demikian Syaiful soal ancaman hukuman terhadap penjambret itu.