TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta gagal menjadi tuan rumah balap mobil jalan raya Formula E pada musim 2018/2019 sebelum berharap bisa mewujudkannya di musim lomba 2019/2020. Kronologis ini seperti yang ditulis dalam laman motorsport.com di antaranya mengutip CEO E-Prix Alejandro Agag pada 14 Juli 2019.
Laman itu juga menyebut telah tertutup kemungkinan bagi Jakarta untuk memboyong balapan mobil listrik itu pada Desember mendatang di kalender lomba 2019/2020. Alasannya, waktu yang sudah terlalu dekat. Negosiasi sedang dilakukan untuk slot lomba Juni 2020 atau opsi awal kalender 2020/2021.
"Kami memang sudah berada dalam negosiasi yang lebih maju (dengan Jakarta) tapi belum bisa mengumumkan apa-apa untuk saat ini," tulis motorsport.com mengutip juru bicara Formula E.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumumkan keberhasilan negosiasi menjadikan Jakarta tuan rumah E-Prix 2020. Dia mengatakan butuh tiga bulan untuk mempersiapkan negosiasi dengan Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E di Amerika Serikat.
Anies Baswedan dan CEO FIA Formula E Alejandro Agag (kiri) , dan Co-Founder dan CCO FIA Formula E Alberto Longo (kanan) di Brooklyn, AS. Instagram/@aniesbaswedan
"Semua dikerjakan dengan tertib dan tak banyak bicara," kata Anies lewat akun instagram pribadinya @aniesbaswedan dari Amerika Serikat, Senin 15 Juli 2019.
Tak seperti motorsport.com yang masih menyebutnya sebagai opsi, Anies mengklaim Jakarta sudah pasti dipilih menjadi tuan rumah. Anies menyatakan mendapatkan kepastian itu usai bertemu langsung dengan Alejandro Agag dan Co-Founder dan CCO FIA Formula E Alberto Longo di kawasan arena balap Formula E di Brooklyn, New York, pada 13 Juli.