Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebaran Betawi 2019, Apa Saja yang Beda dari Tahun Sebelumnya

Reporter

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Pekerja menyelesaikan pembangunan replika kantor Gubernur DKI Jakarta jelang acara Lebaran Betawi 2019 di kawasan Monas, Jakarta, Kamis 18 Juli 2019. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar Lebaran Betawi pada 19-21 Juli 2019. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja menyelesaikan pembangunan replika kantor Gubernur DKI Jakarta jelang acara Lebaran Betawi 2019 di kawasan Monas, Jakarta, Kamis 18 Juli 2019. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar Lebaran Betawi pada 19-21 Juli 2019. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta mengelar Lebaran Betawi 2019 ke-12 dengan konsep yang berbeda dari tahun sebelumnya. Ketua Panitia Lebaran Betawi Muhammad Rifqi mengatakan pergelaran Lebaran Betawi bertema “Dengan Budaye Kite Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Indonesia” itu ada dua hal yang membedakannya.

Pertama, pada tahun-tahun sebelumnya Lebaran Betawi bertempat di Perkampungan Budaya Betawi (PPB) Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tujuannya untuk mengembangkan Setu Babakan yang mencerminkan kelestarian budaya Betawi.

Namun, lokasi penyelenggaraan Lebaran Betawi 2019 dipindahkan ke lapangan Silang Monas Barat Daya, Jakarta Pusat. Alasannya, Monas sebagai tempat destinasi nasional, sehingga Lebaran Betawi harus tampil secara modern.

“Untuk improvisasi dan menambah inovasi baru, dengan tujuan tidak hanya melestarikan budaya namun juga sebagai bentuk pengembangan budaya Jakarta,” ujar Rifki, Jumat, 19 Juli 2019.

Rifqi menuturkan, di era sekarang banyak pengembangan budaya dan tradisi Betawi yang perlu diketahui orang banyak. Salah satu contoh, kata dia, dulu orang melihat ondel-ondel bertampang seram, sehingga membuat takut anak-anak.

“Anak-anak takut, tidak berani sehingga masuk rumah. Namun sekarang kita melihat ondel-ondel sudah lucu, karena kita tahu bahwa ondel-ondel ikonnya Betawi,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Rifqi, itu yang kita maksud bahwa Betawi harus kekinian. “Betawi harus berkembang untuk budaya dan tradisinya karena ini adalah ibu kota," ujar Rifqi.

Kedua, adanya agenda unggulan Lebaran Betawi tahun ini yakni serendo-rendo atau karnaval. Rifqi menyebut serendo-rendo ini adalah istilah orang Betawi, yakni bererot atau grombolan atau semacam rombongan yang hampir punah.

Untuk itu, kata dia, konsep serendo-rendo ini akan menjadi pertunjukan budaya secara nasional. Akan digelar pada puncak acara, yakni Ahad pagi, 21 Juli 2019. Serendo-rendo yang akan diikuti oleh lima wilayah Jakarta, yakni Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta  Selatan, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.

Setiap wilayah akan berpartisipasi membawa rombongannya atau pasukannya untuk mengikuti serendo-rendo dalam Lebatan Betawi. "Itu kalau orang tua kita bilang ‘we lo pade bedatengan serendo-rendo deh,’ dimana artinya rombongan atau konvoi. Jadi kalau dateng kondangan atau besanan itu serendo-rendo deh pada banyak bawaan tapi yang positif," kata Rifqi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komunitas Seni dan Budaya UI Ajak Kerja Sama Pendiri Lenong Rumpi

3 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya dari FIB UI saat bertemu dengan pendiri Lenong Rumpi Harry De Fretes di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin 15 April 2024. Foto : Humas Bakul Budaya
Komunitas Seni dan Budaya UI Ajak Kerja Sama Pendiri Lenong Rumpi

Komunitas di bawah kelompok kerja seni dan budaya ILUNI FIB UI itu menyiapkan program kejutan untuk memajukan pariwisata Jakarta.


Serba-serbi Perayaan Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katedral Jakarta Hari Ini

20 hari lalu

Umat Katolik mengikuti misa pertama ibadat Jumat Agung pada perayaan Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (29/3/2024). (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Serba-serbi Perayaan Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katedral Jakarta Hari Ini

Gereja Katedral Jakarta mempersiapkan perayaan Tri Hari Suci Paskah dengan dekorasi ruangan yang mengusung adat Betawi dan Dayak.


Pembahasan RUU DKJ, DPR dan DPD Usulkan Keterlibatan Orang Betawi di Pilkada Jakarta

34 hari lalu

RDPU Baleg DPR RI tentang RUU Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) bersama Bamus Betawi dan Kaukus Muda Betawi. Foto: YouTube/TVR Parlemen
Pembahasan RUU DKJ, DPR dan DPD Usulkan Keterlibatan Orang Betawi di Pilkada Jakarta

Penguatan terhadap suku Betawi dan asetnya bisa diformulasikan untuk mencari kekhususan pada RUU DKJ.


Pembinaan Generasi Muda di Jakarta, BRIN: K-Pop Ala Betawi, Kenapa Tidak?

56 hari lalu

Atraksi budaya Betawi pada perayaan CFD di Sudirman, Jakarta Pusat, Ahad 11 Juni 2023. Warga antusias menyaksikan atraksi budaya tersebut. TEMPO/Mirza Bagaskara
Pembinaan Generasi Muda di Jakarta, BRIN: K-Pop Ala Betawi, Kenapa Tidak?

Budaya Betawi disebut terpinggirkan pada masa Orde Lama dan Baru sebab pemerintahnya cenderung menonjolkan keberagaman etnis, bukan budaya lokal.


Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Musisi Betawi: Seniman Dapat Apa?

15 Januari 2024

Foto udara proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Maret 2022. Pengerjaan revitalisasi TIM yang dimulai pertengahan tahun 2019 tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Musisi Betawi: Seniman Dapat Apa?

Musisi Betawi Muhammad Amrullah alias Kojek merespons soal kebijakan Pemprov DKI menaikkan tarif sewa gedung pertunjukan.


Pantun Jawara Betawi Saat Timnas AMIN Gelar Gelar Training of Trainer Relawan

27 Desember 2023

Timnas Amin bersama perkumpulan jawara Betawi di Yayasan Darul Musthofa Al Madinatul Munawwaroh, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Desember 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Pantun Jawara Betawi Saat Timnas AMIN Gelar Gelar Training of Trainer Relawan

Jawara Betawi meramaikan acara ToT atau Training of Trainer Relawan Timnas AMIN di Jagakarsa.


Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

24 Desember 2023

Wayang Natal Nusantara menjadi ikon di Plaza Maria, Gereja Katedral Jakarta, Minggu, 24 Desember 2023. Karya seni untuk perayaan Natal itu menggunakan ornamen adat Betawi dan Dayak sebagai simbol pindahnya ibu kota negara dari Jakarta ke IKN. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

Gereja Katedral Jakarta memamerkan Wayang Natal Nusantara dengan motif Betawi dan Batak yang dipajang di Plaza Maria


Asal-Usul Ayam Gohyong, Kuliner Akulturasi dari Tionghoa dan Betawi

24 Desember 2023

Ayam gohyong malaya. Dok. Ayam goreng gohyong malaya
Asal-Usul Ayam Gohyong, Kuliner Akulturasi dari Tionghoa dan Betawi

Ayam Gohyong saat ini sedang populer di media sosial.


Pengusul Gubernur Ditunjuk Presiden Nilai Orang Betawi Belum Dapat Keadilan di Politik Jakarta

10 Desember 2023

RDPU Baleg DPR RI tentang RUU Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) bersama Bamus Betawi dan Kaukus Muda Betawi. Foto: YouTube/TVR Parlemen
Pengusul Gubernur Ditunjuk Presiden Nilai Orang Betawi Belum Dapat Keadilan di Politik Jakarta

Gubernur ditunjuk presiden dalam RUU DKJ dinilai memberi peluang lebih besar terpilihnya orang Betawi sebagai pemimpin Jakarta


Pengusul Gubernur Ditunjuk Presiden Ingin Jakarta Dipimpin Orang Betawi

10 Desember 2023

Ketua Bidang Regulasi Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi, Zainuddin atau Haji Oding. Sumber: Dok Pribadi
Pengusul Gubernur Ditunjuk Presiden Ingin Jakarta Dipimpin Orang Betawi

Ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi Zainuddin atau Haji Oding merupakan orang yang mengusulkan gubernur ditunjuk presiden dalam RUU DKJ