TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri mengatakan sebagian pencari suaka yang saat ini ditempatkan sementara di gedung eks Kodim, Kompleks Perumahan Daan Mogot Baru, Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat, sudah lama tinggal di Indonesia.
“Para pengungsi ada yang sudah 4-5 tahun di Indonesia,” ujar Taufan lewat pesan pendek hari ini, Ahad, 21 Juli 2019.
Menurut Taufan, sebelumnya tempat tinggal mereka berpindah-mindah misalnya di Cisarua, Pluit, Kalideres, Tanah Abang, Mampang, Serpong, Tangerang, Kebon Sirih, serta Rumah Destinasi Imigrasi Kalideres. Tak hanya orang dewasa, beberapa anak kecil sudah mengerti bahasa Indonesia.
Berdasarkan data yang diberikan Taufan, terhitung Jumat, 19 Juli 2019, jumlah pengungsi pencari suaka di gedung tersebut sebanyak 1.266 orang. Mereka berasal dari 10 negara yang didominasi pengungsi dari Afghanistan. Rinciannya, dari Afghanistan sebanyak 971 orang, Somalia 130 orang, Sudan 70 orang, Cina 1 orang, Palestina 2 orang, Irak 9 orang, Pakistan 45 orang, Iran 7 orang, Etiopia 30 orang, dan Italia 1 orang.
Tempo menemui beberapa pencari suaka di Kalideres. Sebagian dari mereka sudah fasih berinteraksi dengan Bahasa Indonesia. Salah satunya adalah Abdul Zabih, 29 tahun, pencari suaka asal Ghazni, Afghanistan.
Abdul mengatakan sudah berada di Indonesia selama satu tahun lima bulan. Menurut Abdul, dia belajar Bahasa Indonesia sejak tinggal di trotoar dekat Wisma Duta di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat. “Di jalanan saya belajar mengobrol dengan orang-orang. Mereka bertanya asal saya dari mana dan kenapa tinggal di sini. Lama-lama saya bisa bahasa Indonesia,” ujar pencari suaka itu kepada Tempo temui di gedung eks Kodim.
ADAM PRIREZA