TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah mahasiswa menerobos Balai Kota DKI Jakarta saat menggelar aksi menolak penerbitan Izin Mendirikan Bangunan atau IMB pulau reklamasi yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Para mahasiswa yang berasal dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu tiba-tiba membentangkan spanduk dan berorasi di pelataran antara kantor gubernur dan Gedung DPRD DKI setelah memasuki kawasan Balai Kota.
Aksi tersebut mengundang perhatian satuan Pengamanan Dalam (Pamdal) dan kemudian berupaya melakukan penertiban. Namun aksi tersebut berujung dengan dorong-dorongan antara belasan peserta aksi dengan belasan Pamdal.
Kedua kelompok tersebut terlibat cekcok saat peserta aksi diminta keluar dari Balai Kota. "Di luar ya, di luar di sini tidak boleh," ujar salah seorang Pamdal.
Peserta aksi bersikukuh untuk tetap beorasi di dalam area Balai Kota. "Jangan dorong-dorong dong, kami damai, kami tidak akan merusak," kata peserta aksi.
Gesekan tersebut terus berlanjut saat pihak kepolisian yang berjaga di Balai Kota DKI datang. Polisi kemudian memisahkan Pamdal dengan peserta aksi.
Aksi kemudian mulai kondusif saat polisi membuat blokade barisan di depan peserta aksi. Mereka pun mulai berorasi.
Abraham selaku kordinator aksi mengecam keputusan Anies yang mengeluarkan IMB pulau reklamasi. Menurut dia, penerbitan IMB tersebut tidak sesuai prosedur. "Landasan hukumnya tidak jelas," ujarnya.
Anies Baswedan mengeluarkan IMB bagi ratusan bangunan di pulau reklamasi pada November 2018. Padahal pada Juni 2018, Anies sempat melakukan penyegelan terhadap ratusan bangunan itu karena tak memiliki izin. Anies menggunakan Peraturan Gubernur Nomor 206 Tahun 2016 tentang Panduan Rancang Kota Pulau C, Pulau D dan Pulau E Hasil Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta yang dikeluarkan mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama sebagai dasar penerbitan IMB.
Peserta aksi juga mendesak DPRD membentuk pantia khusus untuk mendalami penerbitan IMB reklamasi itu. Setelah menyampaikan orasi selama sekitar 30 menit di dalam area Balai Kota, massa aksi membubarkan diri.