TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang berencana akan membangun rumah susun sederhana milik atau rusunami sebagai salah satu solusi mengatasi ketersediaan lahan yang ada di wilayahnya untuk penataan dan pembangunan kota.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan pembangunan menggunakan konsep hunian vertikal itu bisa mengurangi beban permukiman di perkotaan sekaligus menata lingkungan dan mengurangi kawasan kumuh. "Mudah-mudahan ini menjadi jawaban untuk bisa memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat dengan penghasilan rendah," kata dia di Tangerang, Rabu, 24 Juli 2019.
Arief menyampaikan hal tersebut setelah melakukan kunjungan ke Kantor Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Kebetulan memang kita berharap tadinya akan dibangun Rusunawa di Kota Tangerang, tapi saya pikir Pak Dirjen dengan jajarannya memberikan terobosan untuk bisa dibangun Rusunami," ujarnya.
Menurut Arief, rusunawa atau rumah susun sederhana sewa yang hanya mampu dibangun setinggi tiga lantai, tidak mampu menampung masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Tangerang. "Kalau rusunami dapat dibangun hingga lebih dari 10 lantai, jadi daya tampungnya lebih banyak. Kita belum hitung secara konkret tapi yang pasti kebutuhannya sangat besar," kata dia.
Arief pun menegaskan bahwa warga yang terdampak normalisasi penurapan Sungai Cisadane sepanjang 10 kilometer dan berpenghasilan rendah akan menjadi prioritas. "Untuk seluruh masyarakat, tapi yang terkena dampak dan berpenghasilan rendah akan diprioritaskan," kata dia.
Karena itu, Arief menyatakan akan segera menugaskan jajaran Dinas PUPR Kota Tangerang untuk mengkaji soal rusunami dan memetakan rencana relokasi yang akan ditempatkan di wilayah Palem Semi, Kecamatan Cibodas. "Luasnya hanya sekitar 7 ribu meter karena lahan di Kota Tangerang memang terbatas. Kita masih harus petakan lagi, karena ini programnya tahun depan tapi kita sudah persiapkan dari sekarang," kata dia.