TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap 22 tersangka kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) hasil bisnis narkoba dengan jumlah total aset Rp 60 miliar.
Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko mengatakan, 22 tersangka bandar dan pengedar narkoba dari 20 kasus TPPU diamankan dalam periode Januari hingga Juli 2019.
"Kita turut melakukan penyitaan terhadap aset para tersangka yang dihasilkan dari bisnis haram tersebut. Aset-aset yang dibeli oleh para tersangka dari hasil penjualan narkotika antara lain rumah, apartemen, tanah, kendaraan, perhiasan, kayu dan lainnya," kata Heru di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 25 Juli 2019.
Heru menjelaskan, terdapat juga sejumlah tersangka yang mendirikan suatu perusahaan dari hasil penjualan narkotika.
"Para tersangka juga memiliki beberapa rekening bank baik atas nama mereka sendiri, keluarga, maupun orang lain untuk dijadikan sebagai tempat penampungan uang dalam bisnis gelap tersebut," kata Heru.
Adapun rincian aset yang disita BNN dari para tersangka yakni, 41 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 34.784.380.000, satu unit pabrik senilai Rp 3 Milyar, dua unit mesin potong padi senilai Rp 1 Milyar.
Kemudian 30 unit mobil senilai Rp 6.852.000.000, 21 Unit sepeda motor senilai Rp 294 juta, 440 batang kayu jati gelondongan senilai Rp 90 juta, perhiasan senilai Rp 617 juta dan uang tunai senilai Rp 11.036.677.386.
Heru menambahkan, para tersangka yang diamankan sebagian besar merupakan residivis yang sedang menjalani masa hukuman di sejumlah Lapas.
"Sebagian lainnya merupakan para pelaku yang baru ditangkap serta para pelaku yang sudah beberapa kali melakukan kejahatan tersebut," ujarnya.
Atas perbuatannya, 22 tersangka dikenakan pasal Pasal 3, 4 dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pasal 137 UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Aset senilai 60 miliar yang disita BNN dalam kasus pencucian uang hasil bisnis narkoba ini terdiri atas:
- 41 Bidang tanah dengan nilai Rp 34.784.380.000
- 1 Unit pabrik dengan nilai Rp 3 miliar
- 2 Unit Mesin Potong Padi dengan nilai Rp 1 miliar
- 30 Unit Mobil dengan nilai Rp 6,852 miliar
- 440 Batang Kayu Jati dengan nilai Rp 90 juta
- Perhiasan senilai Rp 617 juta
- Uang tunai Rp 11.036.677.386