TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) masih membahas lokasi depo kereta Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta Fase 2.
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar menyebut rencana lokasi depo di Ancol Barat, Jakarta Utara bisa saja berubah.
"Harusnya (bisa berubah kalau tidak disetujui). Harapan saya tidak berubahlah," kata William di Hotel Mercure Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Juli 2019.
Menurut William, secara teknis pihaknya melihat peluang di Ancol Barat untuk dijadikan lokasi depo. Karena itu, dorongan pemerintah kini diperlukan untuk mendapatkan area tersebut.
PT MRT Jakarta masih menunggu Bappenas selesai membahas kepastian depo fase 2. Dengan begitu, PT MRT Jakarta dapat memulai pembangunan sistem railways alias paket pengerjaan CP204. Pengerjaan CP204 ditargetkan berjalan tahun depan.
"Tahun depan bisa mulai lelang karena target selesai 2024 bisa lamban satu tahun (2025). Kalau yang tidak boleh lamban yang ke Kota 2024 harus selesai," ucap dia.
Saat ini, PT MRT Jakarta juga masih menunggu surat penugasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Surat penugasan itu diperlukan agar PT MRT Jakarta bisa melanjutkan studi pengerjaan CP204. "Segera (mulai studi) setelah dapat surat dari pemprov," ujar dia.
Sebelumnya, pemerintah DKI memutuskan depo MRT fase 2 berlokasi di Ancol Barat, Jakarta Utara. Keputusan itu diambil dalam rapat pimpinan gubernur. Anies pun, lanjut William, sudah menyetujui lokasi itu. PT MRT Jakarta memerlukan lahan 9,4 hektare untuk membangun depo MRT fase 2.
Proyek pengerjaan MRT fase 2 ditargetkan rampung 2024 dengan membangun tujuh stasiun sepanjang 8,3 kilometer. Ada tujuh stasiun baru yang akan dibangun, yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. "Jika cepat diurus ini akan menjadi bagian dari fase 2," ujar dia.
Peletakan batu pertama alias groundbreaking MRT fase 2 dilakukan bersamaan dengan peresmian MRT fase 1 pada 24 Maret 2019. Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi yang meresmikan kereta bawah tanah fase 1 itu dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI.