TEMPO.CO, Depok - Peristiwa polisi tembak polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Kamis malam 25 Juli 2019, cukup mencekam. Ini berdasarkan kesaksian seorang petugas Pemadam Kebakaran Unit Pelaksana Teknis Cimanggis, Kota Depok.
Dia menolak namanya dikutip tapi mengetahui peristiwa penembakan tersebut. "Kejadiannya belum terlalu malam. Tahu-tahu terdengar suara letusan beberapa kali dari arah dalam kantor Polsek," katanya membuka kisah.
Menurut dia, suara tembakan terdengar sangat keras dari kantornya yang bertetangga dengan markas polisi itu. Suasana sepi yang janggal langsung menyelimuti beberapa saat. Baru beberapa menit kemudian tampak beberapa anggota polisi berhamburan keluar.
"Beberapa orang anggota polisi kemudian melakukan penjagaan," katanya sambil menambahkan, "Cukup mencekam semalam itu."
Bribka Rahmat tewas dalam kasus polisi tembak polisi di ruang SPK Polsek Cimanggis Depok pada Kamis malam, 25 Juli 2019 sekitar pukul 20.50 WIB. INSTAGRAM @DEPOK24JAM
Dia dan banyak lainnya di luar kantor Polsek tetap tak mengetahui pasti peristiwa sebelum media sosial mengabarkan adanya peristiwa polisi tembak polisi tersebut. "Lihat berita di medsos (media sosial) rupanya benar," katanya.
Belakangan diketahui korban polisi tembak polisi adalah anggota Samsat Polda Metro Jaya, Bripka Rahmat Efendy. Sedang pelaku adalah Brigadir Rangga Tianto yang menembak Rahmat hingga tujuh kali.