TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta tengah mengkaji pembangunan LRT Jakarta fase dua. Fase pertama sepanjang 5,8 kilometer telah menghubungkan kawasan Kelapa Gading sampai Velodrome, Jakarta Timur.
Direktur Proyek LRT Jakarta Propertindo, Iwan Takwin, mengatakan pihaknya sedang membuat feasibility study atau studi kelayakan jalur kereta ringan selanjutnya. "Yang sedang kami sedangkan buat feasibility study dan basic design-nya," kata Iwan di Stasiun LRT Velodrome, Jumat, 26 Juli 2019.
Rute LRT Jakarta yang sudah terbangun adalah Kelapa Gading-Velodrome. Rute tersebut memiliki enam stasiun layang, yaitu Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome.
Iwan menuturkan jalur yang sedang dikaji adalah untuk jalur LRT Jakarta sepanjang 40 kilometer. Nantinya, Stasiun LRT Velodrome akan diperpanjang sampai Stasiun Manggarai. Sedangkan, Stasiun LRT Pengangsaan akan diperpanjang sampai Jakarta Internasional Stadium atau Stadion BMW di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang akan menjadi stadion tim Persija Jakarta.
"Target kami sebenarnya loop. Tapi yang menjadi prioritas sekarang dari Kelapa Gading ke Jakarta Internasional Stadium," kata Iwan.
Iwan menuturkan target untuk membuat studi kelayakan pembangunan fase kedua LRT Jakarta tersebut adalah dua tahun. Pihaknya juga telah merancang titik stasiun sampai transit oriented development (TOD).
Pembangunan jalur lanjutan LRT Jakarta, kata Iwan, akan dimaksimalkan di lahan publik. "Jadi pembangunan tidak melakukan pembebasan. Sebab, kalau ada pembebasan akan ada tambahan lain dan itu menjadi tantangan. "Jadi seminimal mungkin harus dihindari," ujarnya.
Sejauh ini, Iwan belum bisa menaksir total anggaran uang dibutuhkan untuk perpanjangan jalur kereta ringan tersebut. Sedangkan, rencana panjang LRT Jakarta ini bakal terbentang lebih dari 110 kilometer di sekitar DKI. "Nanti dari Manggarai akan diperpanjang lagi sampai Tanah Abang dan Jakarta Kota," ujarnya.