TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Banten dengan kekuatan M 5,2 yang terjadi pada Ahad malam, 28 Juli 2019 dirasakan di sejumlah wilayah di sekitar Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang.
Akun Twitter @adefujianti mengabarkan bahwa gempa terasa di Tangerang. "Tangerang kerasa banget," cuitnya pada Ahad malam.
Bukan hanya di Tangerang, akun @Om_trian mengabarkan bahwa gempa dirasakan hingga tempat tinggalnya di Sawangan, Depok. "Ubin dirumah Sy di Sawangan Depok, ada bagian sedikit terangkat dan rusak pasca gempa tsb. Semoga yg lain semua aman dan dalam lindungan Allah SWT. Aamiin," cuitnya pada Ahad malam.
Gempa yang berpusat di laut 59 kilometer barat daya Bayah, Banten itu terasa juga di Bogor. "Bogor selatan berasa bgt pak," cuit akun @innaanzalina.
Sejumlah warga yang tinggal di Jakarta pun merasakan gempa tersebut. "Jaksel kerasaaa," cuit akun @Tyassmartina. Warganet lain juga mengabarkan gempa terasa di Karawang, Bandung dan Sukabumi.
Akun @BNPB_Indonesia pun melaporkan bahwa gempa tersebut memang terasa di sejumlah wilayah. "Guncangan dilaporkan terasa di sejumlah wilayah seperti Sukabumi, Bogor, Depok hingga Jakarta selama kurang lebih 10 detik," cuit akun resmi itu.
Dari laporan yang diterima BNPB, guncangan gempa dirasakan di Pelabuhan Ratu, Cisolok, Malingping dan Sukabumi Selatan dengan skala III MMI, di Depok, Tangerang, Serang, Rangkasbitung, Sawarna, Panggarangan, Menes, Carita dan Munjul dengan skala II-III MMI serta Lembang dan Karawang dengan sakala II MMI.
BNPB pun menginformasikan bahwa gempa Banten yang berpusat di selatan Sukabumi itu, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, merupakan gempa bumi berkedalaman dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.