TEMPO.CO, Bandung - Pengusaha yang juga alumni Universitas Indonesia Fithor Muhammad ikut bereaksi atas topik di media sosial Twitter tentang gaji 8 juta rupiah. Topik berasal dari unggahan seorang mengaku mahasiswa baru lulus (freshgraduate) dari UI telah menolak gaji itu dalam sebuah wawancara kerja.
"Helloo meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI pak!! Universitas Indonesia. Level UI mah udah perusahaan LN , kalo lokal mah oke aja asal harga cucok," bunyi sebagian unggahan dari sebuah tangkapan layar instastory tersebut.
Menurut Fithor lewat keterangan tertulis yang dibuatnya akhir pekan lalu, seseorang boleh menghargai dirinya dengan meminta gaji yang besar asalkan berkapasitas. Dia pun menantang memberi gaji 20-30 juta rupiah per bulan asalkan si pelamar berkompetensi menurut ukuran perusahaan properti yang dipimpinnya.
“Karena banyak pelamar yang belum bisa memenuhi kriteria posisi yang dibutuhkan perusahaan,” ujarnya.
Selain itu menurut Fithor, ada penilaian lain dalam menimbang lamaran pekerja. Misalnya sikap. Seseorang yang tergambar narsistik dan cenderung arogan akan membuatnya sulit bekerjasama dalam sebuah tim. "Sedang kerja sama dalam tim yang solid ikut menjadi faktor kunci sukses sebuah proyek pekerjaan," kata Fithor menuturkan.
Penilaian Fithor sejalan dengan sebagian netizen yang sempat meramaikan topik itu di media sosial. Adapun juru bicara Universitas Indonesia (UI) Egia Etha Tarigan mempertanyakan kebenaran klaim identitas si pemilik instastory sebagai alumni UI.
Lebih dari itu dia menduga, apa yang tertulis sebatas jiwa ekspresif anak muda dalam mengutarakan pendapat pribadi melalui sosial media. "Kalaupun benar itu alumni Universitas Indonesia, tapi tidak bijaksana juga kalau meng-general-isir sebagai pendapat dan sikap seluruh lulusan UI," katanya.