Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terjadi Penolakan, 10 Anak Pencari Suaka Berkeras Ikut Sekolah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Sejumlah pencari suaka beraktivitas di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019. Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah mengatakan jumlah para pencari suaka yang telah dipindahkan ke penampungan sementara kini bertambah. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Sejumlah pencari suaka beraktivitas di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019. Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah mengatakan jumlah para pencari suaka yang telah dipindahkan ke penampungan sementara kini bertambah. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dilaranag orang tua, sepuluh anak pencari suaka asal Afganistan tetap mengikuti proses belajar mengajar di Healping Hands Outreach, Jalan Bedugul, perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat.

Tutor Healping Hands Outreach, Hans Deni mengatakan pihaknya tetap menerima anak-anak para pencari suaka bagi siapapun yang ingin belajar.

"Kami ingin mengedukasi mereka, kalau mereka tidak mau itu tidak masalah. Mereka datang kami layani," kata Deni di Healping Hands Outreach, Senin, 29 Juli 2019.

Deni mengatakan penolakan itu sepenuhnya kembali ke hak pancari suaka. Sedangkan pihaknya tidak memaksakan bagi siapapun yang ingin belajar. Mereka hanya berharap kepada pencari suaka atas kesadaran sendiri untuk datang belajar.

Lebih lanjut Deni menuturkan proses belajar yang akan diberikan sifatnya temporeri, melihat situasi dan kondisi sampai kapan pencari suaka akan tinggal di Kalideres. Sedangkan kurikulum yang akan diajarkan tentang bagaimana membangun karakter dan prosedural hidup.

"Kurikulum kita lebih ke kurikulum bagaimana membangun karakter mereka sih, jadi sasaran kita adalah ke karakter, prosedural hidup seperti cara beretika dan bagaimana berintraksi dengan orang lain. Itu dulu sasaran kita selama 6 bulan kedepan," katanya.

Tempo melihat pada hari pertama sekolah tidak banyak anak-anak yang ikut belajar. Terdapat sepuluh anak asal Afganistan usia 8-15 tahun, yang di dampingi oleh mahasiswa Universitas Pelita Harapan dan satu guru yang berasal luar negeri.

Sedangkan orang tua pencari suaka asal Somalia, Abdurrahman mengatakan jika menyekolahkan anak sekarang disini maka dia beranggapan proses untuk tinggal di Kalideres akan lebih lama lagi.

Selain itu dia menyebut menyekolahkan anak sekarang akan tidak efektif karena kondisi penampungan pencari suaka di Kalideres tersebut yang belum kondusif. "Kita ramai disini di penampungan, bagaimana anak-anak bisa belajar dengan nyaman. Anak-anak disini juga tidak mau, kalau akan sekolah kami kembali lagi tinggal di Kebon Sirih," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapolda Aceh Minta UNHCR Turut Tanggung Jawab Soal Pengungsi Rohingya, Ini Tugas UNHCR

1 Desember 2023

Kapolda Aceh Minta UNHCR Turut Tanggung Jawab Soal Pengungsi Rohingya, Ini Tugas UNHCR

Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko meminta lembaga UNHCR ikut bertanggung jawab soal pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Aceh.


Kebanjiran Pencari Suaka, Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia

29 November 2023

Pagar lapis kedua dibangun di perbatasan Makedonia dengan Yunani, dekat kota Gevgelija, 8 Februari 2016. Negara Uni Eropa negara ingin membendung aliran pencari suaka yang datang melalui wilayah Balkan. AP/Boris Grdanoski
Kebanjiran Pencari Suaka, Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia

Finlandia menutup pintu perbatasannya dengan Rusia karena membludaknya pencari suaka.


Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia untuk Hentikan Pengungsi

18 November 2023

Penumpang bus dari Rusia ke Finlandia menuju kontrol perbatasan di pos pemeriksaan perbatasan Vaalimaa di Virolahti, Finlandia, pada 23 September 2022. Tiket penerbangan keluar dari Rusia juga ludes dipesan setelah pengumuman mobilisasi militer parsial. Lehtikuva/Sasu Makinen via REUTERS
Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia untuk Hentikan Pengungsi

Finlandia menutup empat penyeberangan di perbatasannya dengan Rusia untuk menghentikan aliran pencari suaka


Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

22 September 2023

Seorang anak imigran menangis dalam operasi penyelamatan di laut Mediterrania, 20 Oktober 2016. Menurut penjaga pantai Italia sebanyak 1.400 migrant berhasil diselamatkan di lepas pantai Libya. Yara Nardi/Italian Red Cross press office/Handout via REUTERS
Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

Jerman prihatin pada Italia yang kewalahan menerima gelombang masuknya migran, sementara Jerman pun Jerman tidak bisa menerima lebih banyak migran


SpaceX Digugat karena Tak Mau Terima Pengungsi dan Pencari Suaka Jadi Pegawai

25 Agustus 2023

Axiom Mission 2 (Ax-2) di atas kapsul SpaceX Falcon 9 dan Dragon, membawa 4 awak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, lepas landas dari Kennedy Space Center, Florida, AS, 21 Mei 2023. REUTERS/Joe Skipper
SpaceX Digugat karena Tak Mau Terima Pengungsi dan Pencari Suaka Jadi Pegawai

Sampai Kamis, 24 Agustus 2023, lowongan pekerjaan di SpaceX untuk posisi teknisi bidang Propulsion masih diperuntukkan warga negara Amerika Serikat


PM Belanda Rutte Mengundurkan Diri, Koalisi Pecah karena Pembatasan Pencari Suaka

8 Juli 2023

Mark Rutte [REUTERS]
PM Belanda Rutte Mengundurkan Diri, Koalisi Pecah karena Pembatasan Pencari Suaka

Pemerintahan PM Belanda, Mark Rutte, runtuh setelah gagal mencapai kesepakatan tentang pembatasan imigrasi dengan koalisi pendukungnya.


Gary Lineker Diskors BBC, Sebut Kebijakan Imigran Inggris Seperti Era Nazi

11 Maret 2023

Gary Lineker. REUTERS
Gary Lineker Diskors BBC, Sebut Kebijakan Imigran Inggris Seperti Era Nazi

Gary Lineker, mantan kapten timnas Inggris, diskors sebagai presenter acara bola BBC setelah mengritik pedas kebijakan imigran untuk pencari suaka


Uni Eropa Cari Cara Kurangi Masuknya Imigran Ilegal

27 Januari 2023

Imigran mengisi air panas saat membuat mie instan di pusat transportasi dan logistik Bruzgi di perbatasan Belarusia-Polandia, di wilayah Grodno, Belarus 27 November 2021. Ribuan migran terjebak di perbatasan timur Uni Eropa dalam cuaca dingin. REUTERS/Kacper Pempel
Uni Eropa Cari Cara Kurangi Masuknya Imigran Ilegal

Uni Eropa mulai ruwet karena imigran ilegal mulai membanjiri Benua Biru itu.


Mantan Komandan Grup Wagner Dibebaskan Polisi Norwegia

25 Januari 2023

Andrei Medvedev, mantan komandan kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, terlihat di Oslo, Norwegia, dalam gambar yang diambil dari video yang dirilis 15 Januari 2023. Gulagu.Net/Handout via REUTERS
Mantan Komandan Grup Wagner Dibebaskan Polisi Norwegia

Mantan petinggi Grup Wagner itu kini dibawa ke lokasi rahasia demi keamanan.


Remaja 19 Tahun Didakwa Atas Dugaan Terlibat dalam Tenggelamnya Perahu Imigran

19 Desember 2022

Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
Remaja 19 Tahun Didakwa Atas Dugaan Terlibat dalam Tenggelamnya Perahu Imigran

Ibrahima Bah, remaja 19 tahun, didakwa atas dugaan terlibat dalam perdagangan manusia hingga menyebabkan empat imigran tewas.