TEMPO.CO, Depok - Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni), Arief Budhy Hardono, memiliki penilaian tersendiri tentang topik gaji 8 juta yang ramai di media sosial. Unggahan menolak besaran gaji itu diduga dilakukan alumni muda UI.
Menurut Arief, isi unggahan tersebut menggambarkan pola komunikasi di antara generasi milenial. Saat ini, kata Arief sudah menjadi fenomena ketika alumni muda UI berani menyampaikan determinasinya. Mereka sadar harus kreatif, kontributif, dan produktif sehingga bisa mendapatkan benefit yang lebih baik.
"Angka adalah satu hal, tetapi di lain pihak juga masyarakat harus melihat ini sebagai bagian dari bagaimana adik-adik alumni muda berkomunikasi dengan sesamanya," ujar Arief, Selasa 30 Juli 2019.
Arief menilai lumrah bagi generasi milenial ketika menyampaikan pendapatnya melalui media sosial. Ia menjelaskan pola komunikasi itu menjadi ciri khas generasi saat ini.
Media sosial sempat diramaikan #gaji8juta. Dipicu dari sebuah tangkapan layar instastory seseorang mengaku sarjana baru lulus (freshgraduate) dari Universitas Indonesia (UI).
Ia berkomentar soal sebuah perusahaan lokal yang menawarinya
gaji 8 juta dalam sebuah wawancara pekerjaan. "Helloo meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI pak!! Universitas Indonesia. Level UI mah udah perusahaan LN , kalo lokal mah oke aja asal harga cucok."