TEMPO.CO, Jakarta - Petugas kebersihan DKI mengangkut 20 hingga 30 meter kubik sampah setiap hari dari lokasi penampungan pencari suaka di Kalideres, Jakarta.
"Kita sehari tiga kali angkut. Pagi jam 6, siang jam 12, dan malam jam 7, setelah makan atau habis maghrib," kata Ikhwan, petugas kebersihan Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat saat ditemui di lokasi, Kamis 1 Agustus 2019.
Sampah yang dihasilkan para pengungsi kebanyakan adalah sisa box makanan, botol air mineral, hingga kantong plastik. Sampah-sampah tersebut, menurut Ikhwan, tidak langsung dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir, melainkan dipilah terlebih dahulu.
"Dibawa ke depo nanti dipilah, plastik atau botol bekas nanti hasilnya ditimbang. Kalau yang residu dibuang ke tempat pembuangan akhir. Sekarang diwajibkan memilah sampah pada tempatnya," kata dia.
Saat ini terdapat 1.403 pengungsi di eks lahan Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Mereka terdiri dari 1.127 orang dewasa dan 276 balita.
Para pencari suaka berasa dari beberapa negara, seperti Afghanistan, Somalia, Sudan, Pakistan, Ethiopia, Iran, Iraq, Suriah, dan Yaman.