TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyatakan ada tujuh pulau di Kepulauan Seribu yang mengalami dampak akibat tumpahan minyak dari sumur milik Pertamina di perairan Karawang, Jawa Barat.
"Sejak tanggal 22 Juli, oil spill sudah sampai ke Kepulauan Seribu, khususnya di wilayah selatan, 7 pulau di sekitar ujung Jawa," kata Husein di Balai Kota DKI, Jumat, 2 Agustus 2019.
Husein mengatakan telah mengerahkan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup DKI sampai PPSU untuk siaga jika tumpahan minyak tersebut sampai ke daratan. Pihaknya juga dibantu oleh pihak Pertamina untuk mengatasi hal tumpahan minyak itu. "Juga dibantu petugas Pertamina," ujarnya.
Insiden gelembung gas dan tumpahan minyak di perairan Karawang ini mulanya terjadi pada 12 Juli 2019 pukul 01.30 WIB ketika Pertamina melakukan kegiatan korporasi. Saat itu, muncul gelembung gas di pada sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai utara Karawang, Jawa Barat. Pada 22 Juli, tumpahan minyak mulai tampak di perairan Kepulauan Seribu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membentuk tim penanganan tumpahan minyak tersebut usai melakukan pertemuan dengan Pertamina pagi ini. Anies mengatakan tim tersebut akan mulai bekerja intensif hari ini untuk mengatasi penumpahan minyak tersebut. "Jadi timnya dipimpin dari kami, bersama bupati dan Pertamina akan bergerak cepat," kata dia.
Anies menyebutkan langkah pertama tim tersebut akan mendatangi masyarakat yang terkena dampak untuk memastikan masalah yang dihadapi masyarakat terselesaikan. Tim juga akan melakukan langkah-langkah pembersihan pantai dari tumpahan minyak sehingga masyarakat pesisir, khususnya nelayan, kembali beraktivitas seperti biasa.
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Syamsu mengatakan upaya mengatasi tumpahan minyak tersebut bisa selesai dalam waktu dekat. "Kami sudah menyiapkan langkah-langkah untuk penanganannya," ujarnya di lokasi yang sama.