Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Kronologi Bullying di SMK N 7 Tangerang Selatan

image-gnews
Seorang peserta menggambar bagian tubuhnya saat kampanye stop bullying #jangandianggapremeh di CFD kawasan Bundaran HI, Jakarta, 13 Mei 2018. Kampanye tersebut untuk menginformasikan dampak buruk Bullying. TEMPO/M Taufan Rengganis
Seorang peserta menggambar bagian tubuhnya saat kampanye stop bullying #jangandianggapremeh di CFD kawasan Bundaran HI, Jakarta, 13 Mei 2018. Kampanye tersebut untuk menginformasikan dampak buruk Bullying. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Salah satu siswi SMK Negeri 7 Tangerang Selatan yang menjadi korban bullying tak tahu menahu penyebab kakak kelasnya melakukan penindasan. Dia menyatakan bahwa kejadian itu terjadi tiba-tiba saja sejak Kamis pekan lalu.

Ditemui Tempo, korban mengaku bahwa sejumlah kakak kelasnya tiba-tiba menghalau dia dan 12 rekannya yang lain saat pulang sekolah Kamis 25 Juli 2019. Saat itu para pelaku tanpa alasan yang jelas meminta adik kelasnya tersebut mengumpulkan sisa uang jajan mereka.

"Hari kamis saat kami pulang sekolah, kakak kelas itu nyamperin kami terus mereka minta uang jajan kami 'sisa duit jajan lu berapa sini keluarin'," kata salah seorang siswa kelas XI yang menjadi korban, Jumat 2 Agustus 2019.

Pelaku pemalakan pun berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 33 ribu malam itu. Tak puas, mereka berupaya meminta uang tambahan dengan memerintahkan adik kelasnya itu mengumpulkan uang sebesar Rp 200 ribu keesokan kalinya.

Tak hanya itu, pelaku juga mengancam agar korban memperbaiki cara berpakaian mereka yang dinilai terlalu "menonjol."

"Mereka bilang baju kami kekecilan. Malam kamis itu ramai banget ada anak cowoknya juga. Akhirnya kami buat perjanjian, kalau mereka lihat baju kami kecil lagi maka baju kami akan diambil," ungkapnya.

"Hari jumat disuruh ngumpulin uang Rp 200 ribu, tapi yang terkumpul itu hanya Rp 125 ribu, kemudian uangnya kita kasih ke mereka dan mereka tidak terima," ujarnya.

Kesal karena target yang ditetapkan tak tercapai, korban diminta untuk berkumpul di sebuah lapangan di daerah Pondok Cabe pada Sabtu malam. Pesan untuk berkumpul itu dilempar melalui grup Whatsapp.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi ada group Whatsappnya gitu, digroup itu isinya ada kakak kelas dan siswi kelas XI. Sekarang kakak kelas yang ada di group itu sudah pada keluar," katanya.

"Di group bilang suruh datang kalau nggak datang diancam gitu, lalu saya juga disuruh beli rokok satu bungkus dan ditawari minuman keras, ya saya tidak mau," ujar korban lainnya.

Para pelaku bullying juga tampak sengaja mencari gara-gara agar bisa berkelahi dengan adik kelasnya pada malam itu. Mereka menuding salah seorang siswi kelas XI mengusik seorang siswi kelas XII.

"Perkelahian karena kakak kelas merasa temannya ada yang di ganggu sama kami adik kelas padahal enggak, lalu temen saya dua orang berantem deh tuh sama kakak kelas," ungkapnya.

Setelah perkelahian usai dan semua akan pulang, para pelaku menjejerkan ketiga belas korban tersebut. Sebanyak delapan orang pelaku lantas menampar para korban satu persatu.

"Yang gampar ada delapan orang, yang satu enggak tamparin kami. Habis di tamparin pipi saya biru dan ditanyain orang tua, saya cerita kalau habis di tampar sama kakak kelas," ungkapnya.

Masalah bullying yang menjurus kepada penganiayaan ini pun telah diketahui oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 7 Tangerang Selatan Aceng Haruji. Dia menyatakan telah menskors para pelaku selama sepekan. Namun sejumlah orang tua korban sempat menyatakan ingin membawa kasus ini ke ranah hukum.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

1 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.


Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

3 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.


BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

3 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.


Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

3 hari lalu

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie memantau TPS terdampak banjir di Kompleks  Maharta, Pondok Aren, Rabu 14 Februari 2024. Tempo/Muhammad Iqbal
Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.


Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

6 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.


Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

6 hari lalu

Deretan motor terparkir pada parkiran liar di dekat pusat perbelanjaan, kawasan Kebon Kacang, Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

Wakil Wali Kota Tangsel dan sejumlah pejabat mendatangi Pamulang Square untuk mengusut pungli parkir liar, tapi tak mampu menemui petugas sekuriti


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

7 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.


Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

7 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

Ratusan warga Bogor dan Tangsel menggelar aksi menolak rencana penutupan jalan BRIN. Dianggap bisa mematikan rezeki warga.


6 Alasan Kepala BRIN Hendak Tutup Jalan Provinsi di KST BJ Habibie di Serpong

8 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
6 Alasan Kepala BRIN Hendak Tutup Jalan Provinsi di KST BJ Habibie di Serpong

Kepala BRIN sebelumnya telah membeberkan alasan tersebut dalam suratnya kepada Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar pada 28 Maret 2024.


Soal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara

9 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Soal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara

warga sekitar kompleks BRIN berunjuk rasa menolak penutupan jalan yang menjadi akses jalan Serpong - Parung itu.