TEMPO.CO, Banten -Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten mencatat 118 rumah penduduk, 1 masjid dan 1 sekolah mengalami kerusakan akibat gempa Banten yang bermagnitudo 6,9 yang berpusat di kecamatan Sumur, Pandeglang, Jumat malam 2 Agustus 2019.
"Tak kurang 118 rumah rusak tersebar di tiga Kabupaten yaitu, Lebak, Pandeglang dan Serang," ujar Plt BPBD Banten Kusmayadi kepada Tempo, Sabtu 3 Agustus 2019.
Kusmayadi mengatakan ratusan rumah mengalami kerusakan sedang dan ringan. Begitu juga dengan satu bangunan masjid dan Sekolah Madrasah Ibtidaiyah.
Menurut Kusmayadi, titik terparah dampak gempa ini terjadi di kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Lebak. "Jumlah kerusakannyaebih banyak dari Lebak dan Serang."
Seorang pria memungut tiang kayu rumahnya yang rusak akibat diguncang gempa di Kampung Karoya, Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Sabtu, 3 Agustus 2019. Gempa bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Kabupaten Pandeglang pada Jumat (2/8) mengakibatkan ratusan bangunan rusak. ANTARA
Adapun untuk korban jiwa akibat gempa ini, kata Kusmayadi, nihil. "Dua orang luka ringan karena bertabrakan motor saat proses evakuasi di kecamagan Sumur tadi malam," katanya.
Hingga Sabtu siang ini, 3 Agustus 2019, berdasarkan pantauan petugas BPBD Banten, kondisi sudah berangsur normal. Warga yang sejak semalam mengungsi di tempat ketinggian dan bermalam ditempat pengungsian kini semua telah kembali ke rumah masing-masing.
"Warga sudah mulai tenang dan situasi kondisi sudah normal," kata Kusmayadi lagi.
Terkait langkah penanganan pasca gempa Banten, Kusmayadi mengatakan Pemerintah Provinsi Banten dan tiga kabupaten telah memberikan bantuan sandang dan pangan.