Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini UNHCR Putar Otak Mendorong Pencari Suaka Agar Bisa Mandiri

image-gnews
Sejumlah pengungsi pencari suaka beraktivitas di gedung Eks Kodim Kalideres, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019. Pemprov DKI Jakarta menyediakan gedung eks Kodim tersebut untuk tempat tinggal sementara bagi para pencari suaka. Hingga hari ini, para pengungsi terus bertambah hingga 1.300an orang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sejumlah pengungsi pencari suaka beraktivitas di gedung Eks Kodim Kalideres, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019. Pemprov DKI Jakarta menyediakan gedung eks Kodim tersebut untuk tempat tinggal sementara bagi para pencari suaka. Hingga hari ini, para pengungsi terus bertambah hingga 1.300an orang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Aktivitas sekiar 1.300 pencari suaka di Lapangan Bekas Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, terlihat normal pada Kamis siang, 1 Agustus 2019.

Para pengungsi tetap terlihat mengantre makanan siap saji di salah satu tenda, walaupun sejak Rabu, 31 Juli Dinas Sosial DKI Jakarta telah menghentikan pemberian bantuan logistik untuk para pencari suaka tersebut.

"Itu yang memberikan supply makanan ke para pengungsi UNHCR, diberikan untuk satu pekan ke depan," ujar Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah saat dihubungi Tempo, Jumat, 9 Agustus 2019.

Irmansyah mengatakan Dinas Sosial telah memberikan bantuan makanan sejak 11 - 31 Juli 2019. Pihaknya menghentikan pemberian bantuan logistik karena ketiadaan anggaran.

Melihat nasib para pencari suaka yang sangat bergantung pada bantuan karena tidak bisa bekerja di sektor formal, membuat lembaga Badan Pengungsi PBB atau UNHCR, mencari cara agar para pengungsi setidaknya dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Representatif United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Indonesia Thomas Vargas mengatakan pada awal tahun 2019 pihaknya telah bekerja sama dengan Universitas Atma Jaya dan Dompet Dhuafa untuk membuat program kewirausahaan untuk para pengungsi.

Ia menjelaskan konsep program ialah para pengungsi yang memiliki ide bisnis akan bekerja sama dengan wirausahawan Indonesia untuk menjalankan sebuah usaha. Thomas mengatakan para pengungsi pada dasarnya merupakan individu kreatif yang memiliki kebudayaan dan dapat dikembangkan menjadi sebuah bisnis.

Dalam program itu, pengungsi tinggal mendaftar dan akan dicarikan partner dari Indonesia. Selanjutnya mereka akan membuat sebuah proposal bisnis yang akan diseleksi oleh UNHCR dan International Labour Organization (ILO). Ide bisnis terbaik selanjutnya akan diberikan sejumlah modal untuk menjalankan usaha.

Melalui cara ini, Thomas menjelaskan para pengungsi bisa mendapatkan uang secara legal dan di sisi lain program ini berkontribusi menumbuhkan geliat perekonomian di Indonesia. "Jadi program ini adalah win win solution," ujar Thomas.

Untuk saat ini, program kewirausahaan untuk pengungsi pencari suaka baru berjalan di angkatan pertama, yakni pada bulan Januari 2019. Saat itu 30 pengungsi dan 30 orang Indonesia berpartisipasi mengembangkan ide bisnis mereka masing-masing.

Thomas menjelaskan pihaknya sedang membicarakan program ini dengan pemerintah Indonesia agar nantinya program kewirausahaan ini dapat mencakup lebih banyak pengungsi. "Tanggapan pemerintah sangat positif terhadap program ini," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun salah satu contoh pengungsi yang saat ini mandiri karena program tersebut adalah Bismillah Tahirzada. Pemuda asal Afghanistan ini menjadi wirausahawan angkatan pertama dalam program tersebut.

Bismillah menceritakan mengetahui program tersebut dari temannya yang sesama pengungsi. Ia lalu mendaftarkan diri melalui sebuah laman milik UNHCR. Usai mendaftar, Bismillah dipasangkan dengan seorang mahasiswa Universitas Atma Jaya untuk membuat proposal bisnis.

Ide yang Bismillah tawarkan saat itu ialah berjualan keripik kentang buatan rumah yang sehat tanpa MSG dan pengawet. Sebagai pembeda antara keripiknya dengan yang dijual di pasaran, dalam paket keripiknya ia juga menyertakan saus khas dari Turki yang bernama hummus dan membuatnya dalam empat rasa, yakni asin, rumput laut, pedas, dan asam.

"Saya menamakan produk itu dengan nama Ashi Mashi, yang artinya kecil dan mungil. Itu bahasa Persia," ujarnya.

Ide bisnis itu Bismillah lalu disetujui oleh UNHCR dan ILO. Ia lalu memulai berjualan keripik kentang dengan bermodalkan dana Rp 500 ribu pada Januari 2019. Untuk pembagian tugas dengan partnernya, Bismillah kebagian tugas memasak dan memasarkan produk, sedangkan sang partner membantu urusan administrasi dan pengemasan.

Hingga kini, Bismillah telah memasarkan produk Ashi Mashi melalui laman media sosial, toko online, dan beberapa bazar. Soal keuntungan penjualan Ashi Mashi sejak Januari, pria kelahiran tahun 1998 itu mengatakan omzet yang terkumpul sudah mencapai Rp 30 juta perbulan.

Dengan uang hasil penjualan keripik, Bismillah kini bisa keluar dari penampungan pengungsi dan tak bergantung pada bantuan dari pemerintah. Ia juga kini tinggal di sebuah kontrakan di Jakarta dan memproduksi keripik rumahannya di sana.

"Keripik saya lebih aman dibanding yang lain, kalau tidak percaya, silakan coba," ujar Bismillah, pencari suaka yang sudah mandiri tersebut.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

12 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

18 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

19 hari lalu

Banjir lahar dingin yang terjadi di Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Jumat, 5 April 2024. Foto Istimewa.
256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.


Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

23 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan


Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

25 hari lalu

Warga Palestina yang terluka akibat tembakan Israel saat menunggu bantuan, menurut pejabat kesehatan, terbaring di tempat tidur di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 Maret 2024. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilaporkan akan berlanjut di Kairo, Mesir.


Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

33 hari lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya yang terombang-ambing di tengah laut berjalan menaiki tangga KN SAR Kresna 232 usai dievakuasi di perairan laut Meulaboh Aceh Barat, Aceh, Kamis 21 Maret 2024. Sebanyak 69 pengungsi Rohingya yang terdiri 45 laki-laki dan 24 perempuan dievakuasi ke daratan setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik sekitar 15 mil di perairan Samudra Hindia. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

35 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

37 hari lalu

Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

Banjir merendam 8 kecamatan di Jepara. Air terus menggenang akibat hujan berkepanjangan sejak 13 Maret 2024.


Militer Israel Tangkap 80 Orang di Rumah Sakit al-Shifa Gaza

37 hari lalu

Kondisi pria Palestina yang terluka akibat penembakan oleh tentara Israel, di rumah sakit Al Shifa, Gaza, 1 Maret 2024. Penembakan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina yang tengah menunggu bantuan itu menewaskan 112 orang dan lebih dari 750 orang terluka.  REUTERS/Kosay Al Nemer
Militer Israel Tangkap 80 Orang di Rumah Sakit al-Shifa Gaza

Militer Israel telah menguasai Rumah Sakit al-Shifa dan menahan 80 orang yang diklaim sebagai anggota kelompok pejuang Palestina Hamas