TEMPO.CO, Jakarta - Communication Manager PT LRT Jakarta Melisa Suciati mengatakan pemadaman listrik serentak oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah, pada Ahad, 4 Agustus 2019, berimbas pada terhentinya operasional kereta LRT pada pukul 11.51–21.56 WIB.
"Akibatnya, hilang 119 trip perjalanan kereta LRT dari total 204 trip perjalanan perhari dengan headway perjalanan kereta setiap 10 menit," kata Melisa melalui keterangan tertulis, Senin, 5 Agustus 2019.
Pada saat pemadaman terjadi, kata dia, setidaknya terdapat empat unit trainset yang sedang berada di jalur utama, dengan pembagian letak dua trainset dengan penumpang di jalur barat dan timur Stasiun Equestrian dan dua trainset tanpa penumpang di antara Stasiun Pegangsaan Dua dan Boulevard Utara.
"Sehingga tidak terdapat evakuasi penumpang di walkway dan proses evakuasi pun berjalan dengan mudah dan lancar," ujar Melisa.
Melisa menuturkan, setiap trainset LRT Jakarta dibekali oleh baterai cadangan yang mampu mendukung ketersediaan sistem penerangan dalam kereta dan sistem telekomunikasi (antar Kereta, Stasiun dan OCC).
Sedangkan di stasiun LRT Jakarta juga terdapat UPS (uninterruptible power supply) dan genset untuk mendukung operasional fasilitas stasiun seperti lift atau escalator, Gerbang Tiket Elektronik, PSD (Platform Screen Doors), sistem telekomunikasi, CCTV, Wi-Fi, penerangan, signaling system, air dan pengeras
suara stasiun.
Untuk itu, kegiatan operasional di lima stasiun LRT Jakarta masih terus berjalan meskipun listrik di sekitar stasiun tengah padam dan warga yang berkunjung ke stasiun masih dapat menikmati fasilitas stasiun dengan penerangan yang memadai, baik untuk yang ingin menanyakan informasi seputar LRT Jakarta maupun yang hanya ingin berswafoto di sekitar stasiun.
"Namun, bagi pelanggan yang ingin menggunakan LRT kami alihkan agar menggunakan sarana transportasi umum lainnya yang tersedia di sekitar stasiun LRT Jakarta seperti Mikro trans dan Transjakarta," ujarnya.