TEMPO.CO, Depok – Seorang ayah mengakhiri hidup anak dan dirinya sendiri dengan cara gantung diri. Diduga sang ayah tak sanggup ditinggal pergi istrinya yang meninggal setahun lalu sedang anaknya mengalami keterbatasan karena tidak bisa bicara dan mendengar atau tuna rungu.
Peristiwa bunuh diri ditemukan di sebuah rumah di Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Senin 5 Agustus 2019. Mereka yang tewas tergantung adalah Rudi Hernawan (40 tahun) dan anaknya Defan (8). Keduanya ditemukan seorang tetangga, Supriatin, 32 tahun.
"Sudah sejak kemarin tidak terlihat. Padahal motor ada, sandalnya juga ada,” kata wanita yang karib disapa Titin tersebut mengisahkan, Senin 5 Agustus 2019.
Titin mengatakan, kecurigaannya bertambah saat kebiasaan sang tetangga yang sering memutar lagu sambil memanaskan motor tidak dilakukan. Setelah seorang sanak saudara korban mendatangi rumahnya dan mendobrak pintu, ditemukan Rudi dan anaknya sudah tergantung tak bernyawa.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bojong Gede, Inspektur Satu Jajang Rahmat, menyimpulkan korban meninggal disebabkan bunuh diri. “Tidak ada tanda kekerasan lain di tubuh korban dan barang korban pun masih lengkap,” kata Jajang di lokasi.
Jajang mengatakan, berdasarkan keterangan adik korban, Rudi gantung diri diduga stres setelah ditinggal istrinya, sementara anaknya Defran (8) menderita kekurangan fisik. “Setelah sang istri meninggal sejak setahun lalu, korban memang selalu mengeluh ingin bertemu sang istri, ditawari menikah lagi tidak mau,” kata Jajang.
Sementara sang anak, divonis permanen menderita Tuna Netra dan Tuna Wicara. “Sehingga mungkin korban tidak kuat dengan kondisi itu hingga memutuskan mengakhiri hidup,” kata Jajang.
Jajang mengatakan, saat ditemukan kedua jasad itu tergantung saling berhadapan. Diduga, sang anak yang dibunuh terlebih dahulu baru sang ayah gantung diri. “Saat ini keluarga korban menolak untuk diautopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah,” kata Jajang.