TEMPO.CO, Depok – Pemerintah Kota Depok belum mencairkan sebagian gaji guru honorer di Kota Depok. Para guru honorer pun mengeluhkan, salah satunya salah seorang guru SDN Mampang 1, Mangesti Fitri, 36 tahun.
Fitri telah menjadi guru honorer di sekolah tersebut sejak tahun 2004. Ia mengaku kesuliyan dengan terlambatnya pembayaran gaji. “Padahal tugas dan tanggungjawab sama seperti guru PNS, tidak ada beda sama sekali,” kata dia kepada Tempo, Selasa 6 Agustus 2019.
Menurut Fitri, jerih payah yang ia abdikan di sekolah tersebut, belum dibayarkan oleh Pemerintah Kota Depok sejak bulan Juni. “Terakhir dapat uang THR aja, selebihnya sudah nggak terima lagi,” kata dia.
Selama belasan tahun mengajar, Fitri mengaku baru kali ini mengalami keterlambatan pembayaran gaji selama berbulan-bulan. “Biasanya sih telat paling lama seminggu,” kata ibu empat orang anak itu.
Fitri mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkannya, keterlambatan pembayaran gaji ini karena adanya hambatan dalam proses input dari pihak sekolah ke Pemkot Depok. “Informasinya sih karena operatornya yang telat input,” kata dia.
Meski begitu, Fitri berharap proses pencarian bisa segera dilakukan mengingat kebutuhan rumah tangga yang tidak bisa dikesampingkan.
Guru honorer lainnya yang tak ingin menyebut namanya mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kan untuk aktivitas butuh operasional, sulit kalau gaji belum turun begini,” ungkap wanita yang mengajar di salah satu SD Negeri di kawasan Klapa Dua Depok tersebut.
Guru itu mengatakan dirinya baru menjadi guru honorer di sekolah tersebut sejak 3 tahun lalu. “Aktivitas kami sama kayak guru PNS, mengajar, tanggungjawabnya sama, jam kerja sama,” kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin mengakui adanya keterlambatan pembayaran gaji guru honorer di Kota Depok. “Hanya untuk guru honorer SD, kalau SMP sudah cair 2 minggu lalu,” kata dia.
Thamrin mengatakan saat ini, dari 246 Sekolah Dasar Negeri di Depok, baru beberapa sekolah di dua kecamatan yang sudah selesai proses pencairan gajinya. “Sampai hari ini masih berproses untuk SD, yang sudah selesai di Kecamatan Bojongsari dan Cinere, mudah-mudahan minggu ini selesai semua,” ujarnya.
Menurut Thamrin, keterlambatan pembayaran gaji guru honorer itu salah satunya disebabkan karena kesalahan proses input dari sekolah ke Dinas Pendidikan. “Sekarang semua harus online, saya nggak mau terima kalau manual, tapi masih banyak sekolah yang ajukan secara manual,” kata dia.