TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta menyatakan akan menambah 310 armada bus sedang tahun ini. Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan penambahan armada bus sedang itu bekerja sama dengan operator angkutan umum yang sudah ada.
Jumlah armada tambahan kategori bus sedang tersebut nantinya berasal dari operator Metromini 100 unit, Kopaja 150 unit, dan Kopami 60 unit. "Akan terus ditambah secara bertahap setiap tahunnya," kata Agung di Balai Kota Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.
Hingga Juli tahun ini, kata Agung, Transjakarta telah mengelola sebanyak 3.305 armada yang telah terintegrasikan dengan program Jak Lingko. Jumlahnya akan terus ditambah untuk mencapai target 10.045 armada pada 2020.
Armada yang tersedia saat ini terdiri dari Articulate Bus, Single Bus, Double Decker Bus, Medium Bus, Mikro Bus, hingga Transjakarta Cares.
Agung mengatakan Transjakarta juga akan terus menambah fasilitas halte dengan konsep terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti MRT dan LRT. Saat ini, fasilitas integrasi yang sudah beroperasi, yaitu halte Transjakarta Bundaran HI yang terintegrasi dengan MRT dan halte Pemuda Rawamangun, yang terintegrasi dengan LRT. “Keduanya merupakan inovasi baru," kata dia.
Menurut Agung, saat ini pihaknya tengah membangun halte lain yang akan mendukung konsep integrasi antarmoda. Halte baru tersebut di antaranya halte Transjakarta Tosari yang sedang dibangun, halte Transjakarta Lebak Bulus yang sedang dalam proses perencanaan dan halte Transjakarta CSW yang desainnya sudah ada lewat sayembara.
"Nantinya Halte Cawang UKI pembangunannya akan dilaksanakan tahun ini juga,” kata Agung.
Agung menuturkan Transjakarta menargetkan jumlah penumpang mencapai 230 juta orang di tahun ini. Jumlah tersebut naik cukup tajam dari jumlah penumpang di tahun sebelumnya yang mencapai 189 juta orang. "Setiap tahun pertambahan pelanggannya sangat signifikan," ujarnya.
Adapun jumlah puncak penumpang per hari Transjakarta, kata Agung, mencapai 822 ribu orang. Transjakarta akan terus berusaha menaikan jumlah penumpang hingga mencapai 1 juta orang tahun ini.
Target kenaikan jumlah penumpang Transjakarta itu juga telah disiapkan pemerintah dengan mengucurkan anggaran publik service obligation atau kewajiban layanan publik sebesar Rp 3,2 triliun. Jumlah tersebut naik 10 kali lipat dari nilai PSO pada tahun 2011 yang hanya mencapai Rp 333 miliar.