TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak optimis kebijakan perluasan ganjil genap akan membuat kualitas udara di ibu kota semakin baik. Dia bahkan berharap kualitas udara di DKI Jakarta bisa sebaik saat pergelaran Asian Games 2018.
"Kalau kami lihat kemarin ketika penyelenggaraan Asian Games itu lumayan turun polusi udaranya," ujar Anies saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Kamis 8 Agustus 2019.
Perluasan ganjil genap diharapkan bisa menurunkan volume kendaraan pada waktu-waktu tertentu. Dengan begitu, sumber polusi udara pun berkurang.
Namun logika Anies itu tampaknya terlalu sederhana. Pengamat transportasi Institut Studi Transportasi (Instra) Deddy Herlambang menyatakan bahwa perluasan ganjil-genap pesimis perluasan ganjil genap akan bisa mengurangi polusi udara di ibu kota.
Pasalnya, menurut dia, kebijakan yang dilakukan Anies hanya memperluas cakupan wilayah saja. Itu pun tak signifikan karena masyarakat masih bisa mencari jalur-jalur alternatif untuk menghindari kebijakan ganjil genap tersebut. Atau masyarakat masih bisa menyesuaikan jadwal keberangkatan mereka karena perluasan ganjil genap hanya diberlakukan selama 9 jam saja.
"Kalau jumlah kendaraan tetap, polusi udara tetap sama," kata Deddy.
"Mereka (pengendara mobil) yang biasa berangkat siang jadi berangkat pagi, atau bisa jadi yang biasanya pergi di jam ganjil-genap jadi pergi lebih mundur."
Apa yang diucapkan oleh Deddy tampak ada benarnya. Sejumlah masyarakat yang Tempo temui menyatakan mereka memiliki trik sendiri untuk mengakali kebijakan baru Anies Baswedan tersebut.
Tak hanya mencari jalan alternatif atau mengatur jadwal keberangkatan, opsi membeli kendaraan baru pun muncul.
"Memang tidak berpengaruh, dengan adanya ganjil genap malah orang pada nambah beli mobil jadi dua biar enak keluar. Nanti saat ganjil pakai mobil plat ganjil gitu sebaliknya enggak pakai ribet," kata Irma, warga DKI Jakarta yang ditemui Tempo di Mal Artha Gading, Jakarta Utara.
Lagi pula, kebijakan perluasan ganjil genap yang kali ini diterapkan Anies berbeda dengan saat pelaksaan Asian Games 2018. Saat itu, rentang waktu pemberlakukan wilayah ganjil genap terjadi hingga 15 jam sehari, mulai pukul 06.00 - 21.00.
Soal itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebenarnya sudah memberikan masukan kepada Anies Baswedan. Namun tampaknya usul BPTJ itu tak menjadi pertimbangan.
MUH HALWI|TAUFIQ SIDDIQ| ANTARA