TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pihaknya akan segera melakukan penambahan jumlah bus Transjakarta untuk menampung lonjakan jumlah penumpang yang diprediksi terjadi berkat kebijakan perluasan ganjil genap. Armada baru Transjakarta itu menurut Anies nantinya akan menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti bus listrik.
"Trans Jakarta saja akan dobel, kami akan membutuhkan dua kali lipat dari yang ada sekarang," kata Anies saat ditemui di Istana Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Agustus 2019.
Kebijakan perluasan ganjil genap yang akan digulirkan pada September mendatang diprediksi akan membuat lonjakan penumpang kendaraan umum seperti Transjakarta meningkat tajam. Anies menyatakan bahwa pada tahun lalu saja jumlah penumpang kendaraan umum di Jakarta mencapai 180 juta. Angka itu terus menanjak pada 2018 hingga menyentuh angka 280 juta dan tahun ini pun diprediksi terus naik.
"Tahun ini diproyeksikan lebih dari 280 juta, mungkin kita liat akhir tahun. Bahkan bukan tidak mungkin bisa sampai 300 juta," kata Anies.
Kebijakan perluasan ganjil genap tersebut merupakan bagian dari Instrukti Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019 soal Pengendalian Pencemaran Udara yang ditandatangani Anies beberapa waktu lalu. Selain perluasan ganjil genap, instruksi tersebut juga mengatur pembatasan usia kendaraan umum hingga 10 tahun, pada 2020, dan kendaraan pribadi pada 2025.
Untuk kendaraan umum, Anies mengatakan aturan ini sebenarnya sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu, namun belum berjalan sepenuhnya.
Tak hanya menambah jumlah armada, Anies mengatakan nantinya Transjakarta akan menggunakan bus listrik. Hal ini sejalan dengan semangat Ingub yang mendorong penggunaan sumber energi ramah lingkungan bagi kendaraan.
"Residu dari kendaraan asap, emisi itu insya Allah akan menurun. Kualitas udara kita bisa membaik," kata Anies.