TEMPO.CO, Bandung - Ayah dari Andriana Yubelia Noven Cahya, siswi SMK Bogor yang menjadi korban pembunuhan, melaporkan kasusnya ke Presiden Joko Widodo lewat Facebook. Tindakan serupa juga ditujukan ke Kepala Kepolisan Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian dan tim Cyber Crime.
“Saya mau menemui Pak Jokowi untuk minta keadilan dan bantuan Presiden,” kata Johanes Bosco Wijanarko, ayah dari Noven, kepada Tempo, Jumat, 9 Agustus 2019.
Dari pemberitaan di media, Johanes mengetahui bahwa Federal Bureau of Investigation atau FBI gagal mengungkap pelaku pembunuhan anaknya karena gambar rekaman kamera pengawas yang beresolusi rendah. Kamera pengawas yang diperiksa FBI merupakan kamera yang berada di sekitar lokasi pembunuhan Noven.
Peristiwa lain yang dialami keluarganya terkait Noven juga dinilai janggal. “Ada apa ini semua seperti banyak yang ditutupi,” kata Johanes.
Andriana Yubelia Noven alias Noven, 18 tahun adalah siswi SMK Baranangsiang Bogor yang menjadi korban pembunuhan. Tubuhnya ditusuk hingga tewas sepulang sekolah pada 8 Januari 2019. Polisi sejauh ini masih kepayahan menemukan pelakunya. Bahkan polisi sempat meminta bantuan FBI namun tetap nihil petunjuk.
Johanes pun membandingkan kasus anaknya dengan kasus pembunuhan seorang mahasiswi di Bogor yang bisa cepat terungkap. Apalagi, kata dia, pada kasus pembunuhan Noven ada rekaman video dari kamera pengawas yang menyaksikan kejadian itu.
”Kita tidak bisa paksa polisi, mereka minta maaf dan mohon doanya belum bisa ungkap pelaku,” kata Johanes.
Karena itu, Johanes berharap kepada instansi lain, pejabat kepolisian, hingga Presiden Joko Widodo untuk bisa membantu pengungkapan kasus pembunuhan putrinya. Sekitar dua bulan lalu, ia menyelipkan harapannya pada kolom komentar akun Presiden, Kapolri, juga Cyber Crime. Hasilnya, ia tidak tahu dan tidak ada balasan.
Dalam unggahannya, Johanes menyampaikan tanggal kejadian kasus pembunuhan dan menceritakan soal kasus yang telah sekian bulan berjalan belum terungkap. “Saya nggak tahu ada masalah apa, minta bantuan Bapak untuk bantu kasus anak saya karena sepertinya banyak sekali kejanggalan yang saya rasakan,” kata ayah korban pembunuhan siswi SMK Bogor itu.