TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta akan kembali melaksanakan program Dapur Kurban pada Senin 12 Agustus mendatang. Program yang sudah dua tahun terakhir berjalan ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Gubernur DKI Jakarta dalam pernyataan tertulisnya menyatakan bahwa pelaksanaan Dapur Kurban 2019 akan lebih menjangkau masyarakat kelas bawah. Pasalnya, tahun ini Pemprov DKI Jakarta menyiapkan hingga 5 ribu kotak daging siap saji.
"Tahun lalu hanya makan bersama seribu orang saja, tahun ini 5 ribu kotak daging siap saji kami bagikan ke wilayah perkampungan kumuh dan tidak mampu di ibu kota," ujarnya.
Anies menyatakan bahwa untuk menyiapkan makanan sebanyak itu Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan lima hotel bintang empat dan bintang lima, yaitu Hotel Borobudur, Hotel Darmawangsa, Hotel Shangri-La, Hotel Aston Pluit dan Hotel Grand Cempaka. Koki dari hotel-hotel tersebutlah yang akan memasak makanan yang akan dibagikan.
"Karena hotel memiliki standar memasak yang cukup baik dalam hal pengolahan makanan, apalagi yang kami gandeng berbintang empat dan lima. Selain itu kami ingin memberikan sajian terbaik pada warga di wilayah kumuh sehingga mereka bisa menikmati sajian dari hotel berbintang," kata Anies.
Selain itu, melalui Rumah Zakat, DKI akan menyalurkan daging kurban dalam bentuk kornet dan rendang yang dikalengkan. Sehingga, kata dia, nantinya para penerima hewan kurban dapat memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Makanan ini bertahan 6 bulan dan diawasi oleh BPOM."
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menuturkan, melalui program ini pemerintah DKI memiliki tujuan untuk membahagiakan warga ibu kota yang kurang mampu dengan agar bisa mengkonsumsi daging olahan bermutu.
"Ke depan jika ada yang tertarik bekerja sama bisa mengajukan proposal ke kami."
Daging kurban yang dibagikan sendiri berasal dari sumbangan berbagai pihak. Pemprov DKI Jakarta sejauh ini telah menerima sumbangan hewan kurban sebanyak 41 ekor sapi dan puluhan ekor kambing.
