TEMPO.CO, Jakarta - Masalah polusi udara di DKI Jakarta memang harus diatasi dari berbagai bidang. Karena itu Dinas Bina Marga DKI Jakarta merancang tiga rencana aksi untuk ikut serta melaksanakan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho menuturkan, pihaknya fokus membangun aksesibilitas bagi pejalan kaki di ruas jalan dimana transportasi massa sudah terintegrasi. Dengan begitu diharapkan memudahkan warga mengakses transportasi umum, seperti kereta moda raya terpadu (MRT), light rail transit (LRT), dan bus rapid transit (BRT) yang dioperasikan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
"Di 2020 kami mempercepat pembangunan yang kaitannya dengan integrasi antar moda," kata Hari saat dihubungi Tempo, Jumat malam, 9 Agustus 2019.
Salah satu caranya dengan memperlebar trotoar dari ukuran 1,5 meter menjadi 2,5-3 meter. Dia tak mendetail lagi upaya meningkatkan aksesibilitas itu. Soal ini dia berencana menjelaskannya secara gamblang pada Senin 12 Agustus 2019.
Hanya saja, dia memprioritaskan, pembenahan akses pejalan kaki di 25 ruas jalan Jakarta yang terdampak sistem ganjil-genap. "Jadi supaya orang dari kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum," ucap dia. "Intinya kami mendukung proses 25 ruas yang ganji genap."
Rencana kedua adalah membangun trotoar di kawasan stasiun MRT. Dinas Bina Marga bersama dengan PT Mass Rapid Transit telah menyasar sembilan stasiun MRT. Sembilan stasiun itu di antaranya Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Blok M, dan Stasiun Bendungan Hilir.
Rencana ketiga, yakni membangun jalur khusus bagi pesepeda. Rute sepeda ini akan dibangun bersamaan dengan pembuatan trotoar di stasiun MRT. Dinas Bina Marga dan PT MRT menggandeng Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia.
"Kami akan membuat jaringan sepeda mulai dari cluster-cluster, per cluster langsung dihubungkan ke satu cluster ke lain. Jadi nanti nyambung," jelas dia.
Semuanya ini bertujuan mendorong warga beralih menggunakan transportasi umum sesuai dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Dinas Bina Marga. Selain itu, meningkatkan kenyamanan warga berjalan kaki di 25 ruas jalan protokol, arteri, dan penghubung ke angkutan umum massal pada 2020.