TEMPO.CO, Jakarta - Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah jatuh pada Ahad 11 Agustus 2019. Sejumlah pedagang hewan kurban mengaku meraup untuk besar ditengah melambungnya harga.
Muchlis, pedagang kambing di Pasar Sipon, Cipondoh, Tangerang, mengatakan bahwa minat masyarakat tetap tinggi meskipun harga hewan seperti kambing dan Sapi melambung di atas harga pada hari biasanya.
"Karena ini (berkurban) kan ibadah. Jadi orang memang mau tak mau beli," ujarnya saat ditemui Tempo, Sabtu 10 Agustus 2019.
Dia mengakui bahwa harga hewan kurban melambung tinggi saat ini. Misalnya untuk kambing berukuran sedang yang pada hari biasa dijual dengan harga Rp 2,5 juta per ekor kini menjadi Rp 3,5 juta hingga Rp 3,8 juta per ekor sementara kambing berukuran kecil yang biasanya dijual seharga Rp 1,5 juta kini melambung menjadi Rp 2,5 juta. Untuk yang ukuran besar, Muchlis membandrolnya seharga Rp 5 juta.
"Saya memang biasa jualan kambing setiap hari untuk orang akikahan atau pesta-pesta kaya bikin kambing guling gitu. Tapi kalau yang ukuran super biasanya cuma stok kalau lebaran haji saja. Kalau hari biasa jarang ada yang mau," ujarnya.
Pria yang sudah berjualan kambing dan domba sekitar 10 tahun itu mengatakan tak bisa berbuat apa-apa dengan melambungnya harga tersebut. Menurut dia, harga sudah naik dari tingkat peternak. Pria berusia 48 tahun itu mengaku mengambil kambing dan domba dari penyalur di daerah Jawa Barat seperti Tasikmalaya, Garut hingga Bogor.
"Kata supliernya sih dari peternaknya juga naik."
Meskipun demikian dia tak menampik tudingan bahwa dirinya juga turut menaikkan harga. Meskipun tak menyebutkan berapa kenaikan keuntungan yang dia ambil, Muchlis menyatakan bahwa hal itu sudah lumrah di saat seperti Idul Adha seperti ini.
"Ya adalah lebihannya, tapi nggak banyak. Kalau lebaran haji kayak sekarang sih memang pedagang kambing dan sapi ambil untung. Kalau hari biasa untungnya tipis," kata Muchlis.
Soal penjualan, dia mengatakan juga meningkat tajam. Jika hari biasa dia hanya bisa menjual tiga hingga empat ekor saja, menjelang Idul Adha penjualannya meningkat hingga puluhan ekor. Dia pun mengaku tak mempermasalahkan maraknya pedagang kambing dadakan yang ramai menjelang Idul Adha.
"Lumayan, tiga hari ini bisa jual sampai 20 ekor sehari. Walaupun banyak yang jual tapi tetap ramai kok," ujarnya.
Dia pun memprediksi penjualan hewan kurban akan tetap ramai hingga tiga hari ke depan atau batas waktu penyembelihan. Menurut dia, harga biasanya akan kembali normal setelah lima hari perayaan Idul Adha.
"Sampai H+2 biasanya masih ramai walaupun sedikit turun. Harga normal lagi biasanya semingguan lah."
Hal senada diungkap Zabidi, pedagang sapi di daerah Beji, Depok. Dia mengaku stok sebanyak 330 ekor sapi yang dia miliki bahkan sudah habis sementara untuk kambing hanya tersisa 15 dari 150 ekor yang dia siapkan. Padahal, jumlah itu sudah lebih banyak ketimbang tahun lalu saat dia hanya menyiapkan 200 ekor sapi.
Zabidi mengaku salah memprediksi karena mengira minat masyarakat akan lesu di tahun politik seperti saat ini.
"Sekarang untuk sapi sudah habis terjual semua, ludes. Karena salah prediksi," ujar Zabidi.
Untuk harga, Zabidi membanderol sapi Jawa di kisaran Rp 23-25 juta, sapi Bali Rp 19-20 juta, sapi limosin di kisaran Rp 45 juta, dan kambing Rp 2,5-3,5 juta. Apabila semua dagangannya ludes, Zabidi mengatakan omzet yang dikantongi dari berjualan hewan kurban bisa mencapai Rp 5 miliar.
FEBRIYAN|CAESAR AKBAR