TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pembangunan rumah DP nol rupiah di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mendapatkan protes dari warga sekitar. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) dengan nama Klapa Village itu disebut membuat kebisingan dan mengotori kediaman warga sekitar.
Aryanto, pemilik warteg di Jalan H Naman yang berjarak hanya 100 meter dari proyek tersebut mengatakan bahwa getaran dan suara dari alat berat yang bekerja di proyek tersebut sangat mengganggu. Dia mengaku sulit beristirahat karena gangguan tersebut.
"Saya buka 24 jam, kadang kalau lagi gantian dagang, karena saya harus tidur, suka ganggu juga (suara alat berat). Konsumen juga keberisikan," ujarnya saat ditemui, Selasa 13 Agustus 2019.
Ketua RT02/RW02 Pondok Kelapa, Muzakir mengeluhkan hal serupa. Selain suara bising dan getaran dari alat berat, partikel debu dari lokasi proyek juga mengotori rumah penduduk di sekitarnya.
"Di RT saya ada sekitar 125 kepala keluarga (KK). Rusunami ini kan ada di RT saya, selain bising dan getaran alat berat, debunya juga harus diperhatikan oleh pengelola, jangan dibiarkan mengotori rumah penduduk," katanya.
Rusunami Klapa Village merupakan lokasi pertama yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dalam program rumah DP nol rupiah. Terdapat 780 unit rumah yang akan segera ditempati para pemohon pada gelombang pertama.
Pemprov DKI Jakarta sendiri hari ini menutup pendaftaran gelombang kedua untuk proyek rumah DP 0 rupiah tersebut. Namun para pemohon pada gelombang kedua tak akan ditempatkan di Klapa Village melainkan akan dicarikan lokasi lain yang belum jelas hingga saat ini.