TEMPO.CO, Bogor - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Bogor memprediksi bencana kekeringan di wilayahnya akan terus meluas hingga penghujung musim kemarau pada Oktober mendatang.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan mengatakan sampai 10 Agustus lalu, ada 31 desa yang tersebar di 17 kecamatan Kabupaten Bogor mengalami kekeringan. "Prediksi jumlah kecamatan (terdampak kekeringan) bertambah, jumlah desa juga bertambah. Paling parah di Kecamatan Jonggol dan Parungpanjang," kata dia, Rabu, 14 Agustus 2019.
Yani mengatakan kondisi tersebut membuat sebanyak 57.580 orang yang terdiri dari 18.571 KK di Kabupaten Bogor menjadi korban bencana kekeringan. Sebab, di wilayah-wilayah itu, sulit ditemukan air bersih.
Meski begitu, Yani menyebut pihaknya berupaya menanggulangi kebutuhan air bersih masyarakat dengan cara mendistribusikan 408 ribu liter air bersih melalui 81 truk tangki air bersih.
Di sisi lain, Yani mengimbau agar masyarakat yang tak terdampak kekeringan bisa membantu masyarakat lain yang terdampak. "Dibutuhkan kepedulian masyarakat. Dari 17 kecamatan, tidak semua desanya mengalami kekeringan, ada beberapa desa yang tidak mengalami kekeringan. Jadi bisa saling membantu dan tidak sepenuhnya tergantung kepada pemerintah," kata dia.
Mengenai penanganan kekeringan, Yani mengatakan Pemkab Bogor tengah menyiapkan langkah jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.