Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa IPB Buat Aplikasi Bantu Kasus Keracunan Makanan

image-gnews
Sebanyak 163 siswa SMP Negeri 184 Jakarta Timur mengalami keracunan usai mengonsumsi nasi dengan lauk telur dan tahu di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur,  24 September 2017. TEMPO/Irsyan Hasyim
Sebanyak 163 siswa SMP Negeri 184 Jakarta Timur mengalami keracunan usai mengonsumsi nasi dengan lauk telur dan tahu di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur, 24 September 2017. TEMPO/Irsyan Hasyim
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Dua mahasiswa Institut Pertanian Bogor atau IPB menciptakan aplikasi berbasis android untuk memudahkan masyarakat menyampaikan keluhan dan informasi keracunan obat dan pangan. Melalui aplikasi ini, keluhan dapat langsung dapat direspons oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kodarusman, mahasiswa Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Teknologi  Pertanian IPB, mengatakan membuat aplikasi itu bersama rekannya Najib Kamal Badri. Mereka memberinya nama Freforty, akronim dari Food Reporting for Healthy. 

"Dari data BPOM, selama tahun 2017 saja jumlah kejadian keracunan akibat obat dan makanan sebanyak 4.643 kasus, namun upaya antisipasi dan penanggulangan kasus kesehatan akibat keracunan pangan dan obat itu belum optimal," kata Kordasium, ketika ditemui Rabu 14 Agustus 2019.

Menurut Kordasium, penanganan kasus-kasus kercunan pangan dan obat belum optimal karena data dan informasi yang dihasilkan petugas yang melakukan survei dan monitoring di lapangan masih umum. Tidak ada pengelompokan-pengelompokan berdasarkan kasus maupun kelanjutannya. 

"Aplikasi dan panduan yang kami rancang ini diharapkan dapat menjadi solusi dan penanggulangan permasalahan kesehatan atau keracunan akibat pangan dan obat di masyarakat," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Najib Kamal Badri menambahkan, Freforty akan menghubungkan pihak konsumen sebagai pelapor dengan pihak BPOM yang akan menanggapi pelaporan masyarakat. Bukan hanya konsumen, aplikasi yang sama bisa dimanfaatkan pula oleh Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) POM dalam upaya pelaksanaan monitoring ataupun survei.

"Aplikasi ini sangat mudah dioprasikan karena masyarakat cukup menggunakan smart phone untuk menyampaikan keluhan akibat produk pangan dan obat," kata dia.

Dia menerangkan, dalam mekanisme pelaporannya, pelapor menginput produk pangan yang terindikasi mengandung zat berbahaya tertentu. Selanjutnya aplikasi ini dapat bekerja dalam mempertimbangkan laporan konsumen yang masuk dalam sistem berdasarkan beberapa kriteria. Di antaranya adalah intensitas pelaporan dari kasus yang sama, kegentingan jenis laporan, dan dampak kesehatan konsumen akibat mengkonsumsi produk pangan, 

Gagasan aplikasi yang diciptakan dua mahasiswa IPB ini telah meraih Juara III dalam Lomba Essay Nasional Himpunan Mahasiswa Keperawatan di  Universitas Pekalongan yang diselenggarakan Juli lalu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

15 jam lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

1 hari lalu

Suasana BNP2TKI di Terminal 4, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, 1 Oktober 2014. Penutupan ini sesuai dengan rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Unit kerja presiden bidang pengawasan dan Pengendalian pembangunan (UKP4). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.


Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

1 hari lalu

Jokowi mantu menjadi salah satu topik terpopuler di 2017. Anak perempuan satu-satunya presiden, Kahiyang Ayu menikah dengan Bobby Nasution lewat rangkaian acara budaya dan adat. ANTARA
Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

4 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

9 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

10 hari lalu

Ilustrasi domba, bulu domba. Times India
Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.


IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

10 hari lalu

Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) milik Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University membuka fasilitas penitipan hewan peliharaan pada saat hari raya. Fasilitas tersebut merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara. IPB.ac.id
IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

Fasilitas milik Rumah Sakit Hewan Pendidikan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University ini diklaim yang terbesar se-ASEAN.


Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

12 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan diparkir di dekat pagar perbatasan sebelum memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka yang memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

15 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.