Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profesor Bambang Hero: Pahami Jenis dan Sebab Kebakaran Lahan Gambut

image-gnews
Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB yang sekaligus juga ahli karhutla, Profesor Bambang Hero Saharjo.
Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB yang sekaligus juga ahli karhutla, Profesor Bambang Hero Saharjo.
Iklan

INFO METRO — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menerpa Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan enam provinsi di Indonesia masuk kategori siaga. Keenam provinsi tersebut meliputi Kalimantan Timur, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Lahan gambut adalah salah satu lokasi rentan terbakar. Kebakaran di lahan ini sulit dipadamkan. Apalagi jika terjadi pada bagian bawah permukaan lahan. Berbeda dengan kebakaran di permukaan lahan yang terlihat jelas, kebakaran di bagian bawah ini tak terdeteksi penyebarannya. Pemadamannya pun lebih sulit karena api menjalar di bawah permukaan lahan.

Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB yang sekaligus juga ahli karhutla, Profesor Bambang Hero Saharjo, menjelaskan bahwa kebakaran di bawah permukaan lahan gambut terjadi jika tinggi muka air tidak cukup tinggi. Lahan menjadi kering, tak cukup terbasahi dengan baik sehingga mudah terbakar, bahkan membakar bagian dalam lahan gambut yang kering tadi. Akibatnya, kebakaran lebih mudah menjalar luas.

Prof. Bambang menambahkan, asap yang ditimbulkan oleh kebakaran yang terjadi di lapisan dalam gambut juga lebih berbahaya. "Emisi gas yang dihasilkan oleh kebakaran di dalam lahan gambut terdiri dari 90 jenis gas. Dan, 50 persen dari gas itu beracun," ujarnya.

Oleh karena itu, Prof. Bambang mengatakan, sangat penting untuk menjaga lahan gambut tetap basah. Kebakaran di permukaan tidak akan bisa menembus gambut yang basah. Dengan begitu, kebakaran hutan dan lahan tidak akan menyebar luas. "Kalau gambut terbasahi dengan baik, maka akan mengurangi kemungkinan kebakaran lahan gambut yang meluas," ucap Bambang.

Terkait penyebab terjadinya kebakaran di lahan gambut, Prof. Bambang yakin bahwa kebakaran terjadi karena ada pemicunya. "Lahan gambut tidak bisa terbakar dengan sendirinya. Pasti ada pemicunya, pasti ada yang membakar," ujar Bambang.

Prof. Bambang juga mengapresiasi langkah Gubernur Kalimantan Barat yang berani memberi peringatan dan bahkan memberi sanksi penyegelan pada perusahaan yang terbukti terdapat titik api wilayahnya. "Sangat baik apa yang dilakukan Gubernur Kalbar ini. Mudah-mudahan melalui entry point kebakaran hutan itu akan membuka tindak pidana lain yang mungkin dilakukan oleh korporasi," kata Bambang.

Ia mengaku bahwa pihaknya kerap memonitor titik-titik api dari satelit, dan ternyata banyak ditemui kejadian berulang, kebakaran di lokasi yang relatif sama dari tahun ke tahun. Termasuk di area konsesi milik korporasi. Itu menurut dia, berarti telah terjadi pembiaran oleh korporasi di wilayah konsesinya. Korporasi, menurutnya, juga kurang melakukan tindakan pencegahan terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Bambang pun mempertanyakan adanya keterbatasan pelaksanaan fungsi supervisi BRG terhadap area konsesi. BRG memang telah mempunyai fungsi supervisi di area konsesi. Area konsesi juga cukup banyak yang menjadi target restorasi BRG. “Sayangnya, saat ini BRG baru bisa melakukan supervisi di area konsesi perkebunan. Bukan di area konsesi kehutanan," kata Bambang.

Dihubungi terpisah, Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG, Myrna Safitri, mengatakan bahwa supervisi telah dilakukan sejak tahun 2018 yang lalu. "Sampai Juli sudah 20 perusahaan perkebunan yang disupervisi oleh Tim ahli BRG. Kami terus lakukan supervisi. Agustus ini ada enam perusahaan lain," ujarnya.

Myrna tidak menampik bahwa supervisi BRG saat ini baru dilakukan pada perusahaan perkebunan. Kami mempunyai MoU dengan Dirjen Perkebunan untuk menjalankan supervisi ini. Supervisi yang dilakukan BRG bertujuan memberi asistensi teknis kepada perusahaan untuk membangun infrastruktur restorasi hidrologi dengan baik. Supervisi ini adalah salah satu fungsi yang dimandatkan Perpres No. 1/2016. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.