TEMPO.CO, Depok – Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana, mengaku sedang menyiapkan konsep penataan transportasi untuk mendukung pergerakan warga komuter Jakarta asal Kota Depok. Mereka melakukannya imbas dari perluasan ganjil genap di Ibu Kota.
“Perluasan ganjil genap berdampak pada bagaimana pergerakan warga, nah kami lagi siapkan JR connextion,” kata Dadang kepada wartawan usai menghadiri Rapat Paripurna mendengarkan pidato kebangsaan di DPRD Kota Depok, Jumat 16 Agustus 2019.
Dadang mengatakan, Jabodetabek Residence (JR) Connextion merupakan transportasi yang disediakan Pemerintah Kota Depok bekerja sama dengan operator bus. Armada bus khusus akan disediakan untuk melayani warga utamanya dari perumahan menuju DKI Jakarta. Ini sebenarnya seperti yang sudah berjalan di bagian lain wilayah penyangga Jakarta karena konsep ini berasal dari pemerintah pusat.
Di Kota Depok, Dadang mengatakan, “Untuk tahap awal akan diuji coba di kawasan Grand Depok City (GDC) karena di sana banyak warga yang bekerja ke Jakarta.”
Dadang mengatakan, uji coba akan dilakukan pada September dengan menggandeng Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (Damri) dan Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD). Sementara ini baru akan dioperasikan lima unit bus.
“Ini lagi persiapan, lagi menunggu dari operatornya, karena terkait dengan tarif, sementara 5 unit dulu, nanti dikembangkan lagi,” kata Dadang.
Dadang mengatakan, JR Connextion akan diluncurkan di kota itu di antaranya berbarengan dengan peluncuran pemutaran lagu di traffic light (lampu lalu lintas) yang dinyanyikan sendiri Wali Kota Depok Mohhamad Idris. Momen yang sama adalah juga peluncuran Bis Margonda Commuter, Park and Ride gratis pada Sabtu dan Minggu, kanalisasi dan Contra Flow yang akan diberlakukan di Jalan Arif Rahman Hakim. “Di akhir agustus ini insya allah, kami launchingnya Joyfull Traffic Management (Jotram),” kata Dadang.