TEMPO.CO, Jakarta - Iwan, seorang pemilik warung kopi, mie instan, dan rokok di bilangan Palmerah, Jakarta Barat, mengungkap kemungkinan pulang kampung ke Kuningan, Jawa Barat. Iwan menanggapi rencana yang kembali ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah, yakni memindahkan Ibu Kota ke Pulau Kalimantan.
Jika benar dipindah, Iwan mengaku kemungkinan besar akan pulang kampung ke Kuningan. Menurut dia, pendapatannya membuka warung di pinggir jalan saat ini semakin semakin kecil. "Apalagi nanti jika Ibu Kota dipindahkan ke Kalimantan," katanya ketika ditemui Jumat 16 Agustus 2019.
Kemungkinan lain adalah dia ikut pindah merantau ke Kalimantan. "Kalau ongkosnya terjangkau ya ingin, namanya juga masih muda, kan harus ada usaha juga untuk nafkahi anak isteri," kata dia lagi.
Seorang pengemudi ojek online yang ditemui Tempo di kawasan yang sama, Agus, 29 tahun, malah pasrah atas rencana pemindahan ibu kota. Dia tak bisa memastikan apa yang akan dilakukannya nanti: tetap di Jakarta, ikut merantau ke Kalimantan atau pulang kampung ke Sumatera Utara. "Belum tahu sih," kata dia.
Presiden Jokowi meminta izin dan dukungan untuk memindahkan Ibu Kota ke Pulau Kalimantan. Itu disampaikannya dalam pidato pada Sidang Tahunan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah, Jumat 16 Agustus 2019.
"Bapak ibu anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan Ibu Kota negara kita ke Pulau Kalimantan," katanya.
Menurut Jokowi, Ibu Kota bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Pemindahan Ibu Kota dimaksudkan untuk terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi. "Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya".